Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-463: AS Peringatkan Kyiv agar Tak Gunakan Senjatanya di Rusia
Kondisi terkini perang, Kamis (1/6/2023): AS peringatkan Ukraina agar tidak menggunakan senjata pemberian Amerika untuk menyerang wilayah Rusia.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Kamis (1/6/2023) terhitung telah berlangsung 463 hari lamanya.
Kabar terbaru dalam perang adalah Amerika Serikat memperingatkan Ukraina untuk tidak menggunakan paket bantuan senjata terbarunya yang senilai 300 juta dolar, di wilayah Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Dalam perjalanannya, Rusia mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-462: Moskow Diserang Pesawat Tak Berawak, Putin Tuding Kyiv
Konflik yang terjadi di antara negara bertetangga itu, hingga kini terus berlanjut dan belum terlihat akan segera berakhir.
Kabar Terbaru Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-463 perang Rusia vs Ukraina:
- AS telah mengumumkan paket senjata baru senilai 300 juta dolar untuk Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara dan puluhan juta butir amunisi.
Meski begitu, AS memperingatkan Ukraina bahwa persenjataan AS tidak boleh digunakan untuk serangan di dalam Rusia.
"Kami sudah sangat jelas dengan Ukraina secara pribadi, kami sudah jelas secara publik, bahwa kami tidak mendukung serangan di dalam Rusia," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-461: Belasan Rudal yang Targetkan Ibu Kota Kyiv Dijatuhkan
- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan perdamaian yang dinegosiasikan di Ukraina mungkin harus diprioritaskan daripada menempatkan Putin, diadili atas kejahatan perang.
“Jika dalam beberapa bulan mendatang, Anda memiliki jendela untuk negosiasi dengan kekuatan politik Rusia yang ada, pertanyaan yang akan Anda miliki adalah arbitrase antara pengadilan dan negosiasi. Dan Anda harus bernegosiasi dengan para pemimpin yang Anda miliki, de facto, bahkan jika lusa Anda harus mengadili mereka di depan keadilan internasional." ujar Macron dalam pidatonya di Ibu Kota Slowakia, Bratislava.
"Jika tidak, Anda dapat menempatkan diri Anda dalam situasi yang mustahil di mana Anda mengatakan 'Saya ingin Anda untuk masuk penjara tetapi Anda adalah satu-satunya yang dapat saya negosiasikan'." sambungnya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-460: Tangkis Serangan di Kyiv, Pasukan Udara Dipuji Zelensky
- Macron juga mendesak NATO untuk menawarkan jaminan keamanan yang “nyata dan kredibel” kepada Ukraina, dengan alasan bahwa itu adalah kepentingan barat untuk melakukannya karena Kyiv “saat ini melindungi Eropa”.
Para pemimpin akan bertemu di Vilnius, Ibu Kota Lituania, pada bulan Juli 2023 mendatang untuk membahas keanggotaan NATO untuk Ukraina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.