289 Hari Menuju Pilpres 2024 - Cawapres Kunci Kemenangan, Prabowo-Erick Lewati 50 Persen

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Figur cawapres kunci kemenangan Pilpres 2024 di tengah persaingan elektabilitas capres.

Survei Poltracking terbaru, elektabilitas Erick Thohir melambung Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan Mahfud MD.

Menteri BUMN itu menempati urutan pertama, 17,1 persen disusul Sandi 15,5 persen, Ridwan 13,5 persen dan Mahfud 7,8 persen.

Erick diprediksikan berpeluang mendampingi Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo.

Sementara Sandi dan Ridwan disebut cocok mendampingi Ganjar, capres PDIP.

Jika Erick dipasangkan dengan Prabowo, gabungan elektabilitas keduanya mencapai mencapai 50,1 persen.

Prabowo-Erick mengalahkan gabungan elektabilitas Ganjar-Sandi yakni 46,6 persen.

Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono yakni 32,1 persen (Anies 24,4 persen dan AHY 7,7 persen).

Berikut survei elektabilitas cawapres oleh Poltracking di bulan April 2023:

• Erick Thohir 17,1 persen
• Sandiaga Uno 15,5 persen
• Ridwan Kamil 13,5 persen
• Mahfud MD 7,8 persen
• AHY 7,7 persen
• Khofifah Indar Parawansa 6,8 persen
• Puan Maharani 3,5 persen
• Airlangga Hartarto 3,1 persen
• Muhaimin Iskandar 3,0 persen
• Andika Perkasa 2,5 persen
• Tidak tahu 19,5 persen

Elektabilitas 3 capres:

• Prabowo 33,0 persen
• Ganjar 31,1 persen
• Anies 22,4 persen

Pada survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) di awal April, elektabilitas Sandi dan Ridwan Kamil kejar-kajaran.

Sandi unggul pada survei Litbang Kompas, namun dilambung Ridwan Kamil pada survei terbaru Lembaga Survei Indonesia dan Indikator Politik Indonesia.

Mengekor Erick Thohir dan Agus Harimurti Yudhoyono di bawah 15 persen.

Elektabilitas Figur Cawapres

Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 31 Maret hingga 4 April 2023:

• Ridwan Kamil 19,62 persen
• Sandiaga Uno 18,9 persen
• Erick Thohir 13,0 persen
• Agus Harimurti Yudhoyono 9,1 persen
• Khofifah Indar Parawansa 6,2 persen
• Puan Maharani 5,4 persen
• Airlangga Hartarto 2,7 persen
• Muhaimin Iskandar 1,9 persen
• Tidah tahu 23,1 persen