Pilpres 2024
304 Hari Menuju Pemilu - Pilpres 2024, Formasi 5-3-1: Perang Trisula Prabowo-Ganjar-Anies
Konstelasi mengerucut kepada formasi 5-3-1. Peluang terjadi perang trisula; Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Pesta demokrasi Pemilu - Pilpres 2024 tinggal 304 hari lagi. Konstelasi mengerucut kepada formasi 5-3-1. Peluang terjadi perang trisula; Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Koalisi Besar terdiri dari 5 partai yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, PAN dan PPP. Total 284 kursi parlemen Senayan (49,39 persen).
Koalisi Perubahan untuk Persatuan dibentuk oleh 3 parpol, Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat. Total 163 kursi perlemen (28,34 persen). Terakhir PDIP yang mempunyai golden ticket, 128 kursi (22,26 persen).
Koalisi Besar menjagokan Prabowo - Airlangga Hartarto dan Prabowo - Erick Thohir. KPP mencagokan Anies - Agus Harimurti Yudhoyono, Anies - Khofifah Indar Parawansa.
Terakhir, PDIP menguat nama capres seperti Ganjar dan Puan Maharani.
Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo memperkirakan Pilpres 2024 hanya menjadi arena pertarungan antara Koalisi Besar dan Koalisi Kecil.
Adapun yang dimaksud Koalisi Kecil, menurut Ari, adalah Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pengusung Anies Baswedan.
Hal ini jika dilihat dari terminologi kata 'koalisi besar' pasti ada 'koalisi kecil'.
"Sehingga Koalisi Perubahan dan Persatuan, saya menganalogikan face to face dengan koalisi besar. Koalisi kecil, koalisi antitesa Jokowi," kata Ari dalam diskusi bertajuk "Koalisi Besar untuk Siapa: Ganjar atau Prabowo atau?" Jumat (14/4/2023).
Kendati demikian, Ari mengatakan, belum bisa memperkirakan soal putaran Pilpres 2024. Sebab, semua kemungkinan terkait satu atau dua putaran masih terbuka.
Misalnya, kata Ari, bisa saja Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) tetap berjalan masing-masing pada putaran pertama. Kemudian, baru bergabung pada putaran kedua Pilpres.
"Apakah nanti pertarungan 2024 ada sebuah koalisi besar melawan koalisi kecil. Koalisi besar apakah akan ada dua skenario, satu putaran atau dua putaran, tiga poros capres-cawapres atau dua poros, menarik untuk dilihat," ujar Ari.
Namun, Ari mengatakan, pada akhirnya diperkirakan koalisi besar akan terbentuk untuk berhadapan dengan koalisi kecil.
Di sisi lain, Ari mengungkapkan, koalisi besar yang digagas KIB dan KIR menarik secara substansi.
"Secara substansi (koalisi besar) ada kesamaan frekuensi. Tapi, ada pertimbangan elektoral, koalisi dibangun harus bawa kemenangan politik, pertimbangan soal sosok capres-cawapres yang akan diusung," kata Ari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.