Cegah Hoaks Korupsi Jelang Pemilu 2024, Menyudutkan Politisi dengan Data Palsu

Jenis berita hoaks atau propaganda bisa berupa informasi bohong soal korupsi. Hoaks ini biasanya menyebar di media sosial.

|
Penulis: Risman Taharudin |
TribunGorontalo.com
HOAX jelang pemilu 2024 biasanya menggunakan klaim-klaim tetapi menggunakan data palsu. 

Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.

5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax

Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.

Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu informasi merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.

Mencegah Terjadinya Penyebaran Informasi Palsu.

1. Temukan sumber informasi terlebih dahulu

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa dari mana informasi itu berasal. Mungkin ada beberapa opsi di sini. Outlet media, blogger, saluran messenger, dan komunitas di jejaring sosial biasanya memiliki semacam reputasi.

Penting untuk dipahami bahwa bahkan sumber yang paling bereputasi sekali pun dapat mempublikasikan informasi yang masih dapat diperdebatkan. Tahap verifikasi ini terutama diperlukan untuk menyaring sumber yang “tidak dapat dipercaya” secara mutlak.

2. Temukan tautan ke sumber utama

Setiap informasi yang diklaim dapat dipercaya harus mengandung tautan ke sumber asli. Artikel atau posting tanpa tautan seharusnya belum dapat dikonfirmasi kebenarannya. Langkah selanjutnya adalah memeriksa tautan itu sendiri. Semuanya tergantung pada spesifikasi bahan.

Misalnya, jika sebuah teks menggambarkan beberapa peristiwa di suatu negara, teks tersebut harus berisi tautan ke publikasi lokal dalam bahasa aslinya. Referensi ke publikasi resmi atau studi ilmiah juga merupakan tanda keabsahan informasi yang baik.

3. Melakukan pengecekan fakta

Setiap teks, video, atau materi audio memiliki fakta tertentu yang dapat diverifikasi oleh sumber lain. Seringkali ini adalah nama, tanggal, lokasi geografis, beberapa fakta ilmiah, dan sebagainya. Data ini dapat diverifikasi dengan pencarian Internet secara cepat.

Perusahaan mesin pencari bahkan akan memberitahu Anda lebih banyak tentang semua fitur pencarian yang lebih kompleks. Misalnya, materi ini akan membantu Anda memahami cara mencari informasi di Google dengan benar. Jika Anda menemukan lebih dari dua atau tiga ketidakakuratan, teks tersebut mungkin tidak layak dipercaya. 

4. Mencari tahu agenda sumber

Tiga tip pertama melibatkan pengecekan fakta, tetapi di luar itu, pola/gaya informasi yang disajikan adalah penting. Bahkan jika penulis tidak menyebarkan kebohongan langsung, penekanan yang tepat dan fakta yang dipilih dengan cermat dalam sebuah artikel dapat mendistorsi gambaran dan mempengaruhi pendapat pembacanya.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan bias atau agenda sumber karena akan membantu Anda menimbang informasi yang  diterima secara lebih objektif.

5. Memperhatikan detail

Gambar dapat diubah menggunakan Photoshop dan alat pengeditan lainnya. Untuk melihat apakah gambar telah diubah, coba cari gambar orisinil dengan pencarian gambar Google atau TinEye.

Bahkan pencarian cepat di Internet pada kata-kata pertama biasanya membantu untuk melihat gambaran lengkap dan memahami apa yang sebenarnya ingin dikatakan seseorang.

6. Mencari keberagaman kasus

Ketika datang ke teks-teks yang merujuk pada beberapa dugaan fenomena massa, seperti berita bahwa "setelah vaksinasi, orang kehilangan kemampuan untuk hamil," Anda dapat mulai mencari semua sumber yang ada untuk pertanyaan ini.

Sebaiknya fokus pada hal-hal seperti nama, usia atau saksi mata, serta tempat dan tanggal acara. Jika detail kunci seperti itu dalam cerita mengalami kecocokan secara berulang, kemungkinan itu adalah kasus tunggal, dan bukan fenomena massal yang mereka coba yakinkan. 

7. Gunakan sumber daya yang andal dalam verifikasi informasi

Tentu saja, tidak mungkin untuk memeriksa setiap teks yang kita lihat di Internet. Selain itu, seringkali tidak perlu karena para profesional telah melakukannya untuk Anda.

Pemeriksa fakta berita berbahasa Inggris yang terpercaya seperti Snopes dapat memisahkan mana berita palsu dan yang tidak, sumber daya menggunakan sistem peringkat kompleks yang membantu Anda memahami apakah sebuah informasi adalah benar, bohong belaka, atau hanya kesalahan. Snopes menyelidiki cerita dari berbagai topik: budaya dan sejarah, ilmiah, dan politik.

Perlu diingat bahwa seperti sumber online lainnya, pemeriksa fakta juga melakukan kesalahan, itulah sebabnya sangat penting untuk dapat memeriksa informasi secara mandiri. Dengan mata yang terlatih, Anda akan segera mengerti di mana letak kesalahan dalam penalaran sebuah pesan.

Tidak semua kebohongan adalah kebohongan yang disengaja. Mereka sering muncul karena kesalahan umum. Siapa pun dapat mempercayai informasi palsu, tidak peduli apapun latar belakang seseorang. Maka pastikan untuk selalu memeriksa informasi, tidak perlu semuanya, setidaknya  yang paling mempengaruhi hidup Anda.

Artikel ini merupakan liputan yang didukung oleh Google News Initiative bersama cekfakta.com, AJI Indonesia, AMSI, dan MAFINDO.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved