Arti Kata

Mengenal Apa Itu Nord Stream, Pipa Gas Rusia-Jerman yang Diduga Diserang oleh Kelompok Pro-Ukraina

Berita AS melaporkan bahwa dalang dibalik ledakan Nord Stream pada 26 September 2022 bukanlah Rusia, melainkan kelompok pro-Ukraina.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
via nord-stream.com
Ilustrasi Nord Stream. Sebuah laporan berita Amerika Serikat menunjukkan bahwa dalang dibalik ledakan Nord Stream pada 26 September 2022 bukanlah pasukan Rusia, melainkan kelompok pro-Ukraina. 

Pejabat AS mengatakan mereka tidak memiliki bukti bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atau pejabat pemerintah Ukraina lainnya terlibat dalam pengeboman pipa, Times melaporkan pada Selasa (7/3/2023).

Ledakan pada pipa yang menghubungkan Rusia dan Jerman terjadi pada 26 September di zona ekonomi eksklusif Swedia dan Denmark.

Baca juga: Mengenal Apa Itu AMX-10RC, Tank Tempur Tua yang Bakal Dikirim Prancis ke Ukraina untuk Lawan Rusia

Kedua negara telah menyimpulkan ledakan itu disengaja tetapi belum mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab.

AS dan NATO menyebut serangan pipa itu sebagai "tindakan sabotase," sementara Moskow menyalahkan Barat. Tidak ada pihak yang memberikan bukti.

Intelijen baru yang ditinjau oleh pejabat AS menyatakan bahwa pelaku di balik sabotase adalah "lawan Presiden Vladimir V Putin dari Rusia", Times melaporkan, tetapi tidak merinci anggota kelompok tersebut dan siapa yang mengorganisir dan membayar operasi tersebut, yang seharusnya dilakukan. diperlukan penyelam terampil dan ahli bahan peledak.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Gepard, Tank Anti Pesawat yang Dikirim Jerman ke Ukraina untuk Hadapi Rusia

Pejabat AS yang dikutip oleh Times percaya bahwa mereka yang terlibat mungkin adalah warga negara Ukraina atau Rusia, dan tidak ada orang Amerika atau Inggris.

The Times mengatakan para pejabat terpecah tentang berapa banyak bobot yang harus diberikan pada informasi baru.

Tetapi The Times menyatakan intelijen telah meningkatkan optimisme mereka bahwa agen mata-mata AS dan mitra mereka di Eropa akan dapat menemukan lebih banyak informasi.

Ini memungkinkan mereka untuk mencapai kesimpulan tegas tentang para pelaku.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved