Opini
Solusi Tuntas Atasi Kemiskinan Massal
Penulis: Fadila Mathias - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Ia memaparkan Banyak permasalahan yang tidak akan pernah habis
Cadangan minyak bumi ini meningkat 10,6 persen dari 2019 yang sebanyak 3,77 miliar barrel. Lalu di tahun 2021 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, total cadangan minyak Indonesia sebesar 3,95 miliar barel pada 2021.
Jumlah itu terdiri dari cadangan terbukti sebanyak 2,25 miliar barel dan cadangan potensi 1,7 miliar barrel.
Di samping itu, Indonesia menjadi salah satu paru-paru dunia karena menjadi negara penghasil oksigen terbesar di dunia.
Tentu berbicara mengenai sumber daya alam yang ada di Indonesia, tidak akan lepas dari letak geografis Indonesia yang berada pada jalur khatulistiwa dan bermusim tropis sehingga hal tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu negara penghasil rempah terbesar di dunia. Masih banyak lagi kekayaan yang dimiliki Indonesia.
Tak Sesuai Ekspektasi
Jika melihat sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia, tentunya secara logika pastilah sumber daya alam tersebut bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyatnya.
Karena semuanya merupakan tanggung jawab daripada negara, dan dimanfaatkan untuk mengurusi dan menyejahterakan rakyat. Namun faktanya, hari ini rakyat jauh dari kata sejahtera.
Nampak dari kehidupan masyarakat yang semakin jelas ketimpangan sosial, yang kaya semakin kaya, miskin semakin miskin.
Terkait dana yang dianggarkan untuk mengentaskan kemiskinan menurut Menteri PANRB (Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) jumlahnya sangat besar, yakni mencapai Rp500 triliun, sedangkan angka kemiskinan nyatanya hanya turun 0,6 persen.
Hal ini semakin membuka mata kita bahwa keberlimpahan SDA tak dapat menyejahterakan ketika tak dikelola dengan baik.
Dinas Sosial (Dinsos) pun menyebutkan, sebanyak 3.961 jiwa warga Kabupaten Bekasi, masuk kategori penduduk miskin ekstrem berdasarkan hasil pencocokan data lapangan yang dilakukan Dinsos setempat.
Pencocokan data dilakukan petugas dari tenaga kesejahteraan sosial kecamatan dan pekerja sosial masyarakat dengan mengacu data terpadu kesejahteraan sosial tahun 2022.
"Pencocokan data ini diperlukan untuk pemberian bantuan kepada warga. Hasilnya, ada 3.961 warga yang masuk dalam kategori penduduk miskin ekstrem," kata Kepala Dinsos Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin, Sabtu (28/1/2023).
Masalahnya tidak berhenti disitu saja, adapun hasil data dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan sangat sulit untuk mencapai target kemiskinan ekstrem 0 persen dan miskin 7 persen di 2024.
Mengingat, angka kemiskinan ekstrem di Maret 2022 masih mencapai 2,04 persen dan penduduk miskin pada September 2022 sebesar 9,57 persen .
OPINI : Dekadensi Moral dan Darurat Kekerasan pada Anak Usia Dini di Provinsi Gorontalo |
![]() |
---|
Merokok dan Kemiskinan: Analisis Kebijakan Publik untuk Memutus Siklus Kemiskinan Akibat Rokok |
![]() |
---|
Antara Hukum dan Kenyataan: Regulasi Perkawinan Anak Belum Jadi Tameng di Gorontalo |
![]() |
---|
Aktivis Perempuan Gorontalo: Labelling Bikin Korban Kasus Pelecehan Takut Melapor |
![]() |
---|
Edukasi Menjaga Kesehatan Mental Anak Melalui Layanan Paud Berbasis Teknologi Pembelajaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.