Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-339: Biden Punya Kunci untuk Stop Konflik tapi Belum Bertindak
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-339, Sabtu (28/1/2023): Kremlin sebut Presiden AS Joe Biden memegang kunci untuk hentikan konflik.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Istana Kremlin menyebut bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden memiliki kunci untuk mengakhiri perang Rusia vs Ukraina yang hingga kini telah berlangsung selama hampir setahun.
Dilansir TribunGorontalo.com dari aawsat pada Sabtu (28/1/2023) atau perang hari ke-339, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Biden memiliki kunci untuk mengakhiri konflik Rusia di Ukraina yakni dengan mengarahkan Kyiv.
Namun, sebut Peskov, AS sejauh ini tidak mau menggunakan kunci untuk mengakhiri invasi Rusia di Ukraina itu.
"Kunci rezim Kyiv sebagian besar ada di tangan Washington," kata Peskov kepada wartawan, Jumat (27/1/2023).
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-338: Sanksi Baru AS Targetkan Perusahaan Tentara Bayaran Wagner
"Sekarang kita melihat bahwa pemimpin Gedung Putih saat ini, tidak ingin menggunakan kunci ini. Sebaliknya, dia memilih jalur untuk terus memompa senjata ke Ukraina," imbuhnya.
Rusia sering menuduh AS memberikan perintah ke Ukraina dan memperpanjang konflik dengan memasok senjata ke Kyiv.
Sementara itu, AS mengatakan Rusia telah melancarkan perang pilihan yang brutal dan dapat mengakhirinya dengan menarik pasukannya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-337: Jerman Pasok Tank Leopard ke Kyiv, Moskow Meradang
Ketegangan antara kedua belah pihak telah jatuh ke posisi terendah dalam sejarah selama setahun terakhir, dengan AS mengumumkan pada minggu ini bahwa mereka akan memasok Ukraina dengan 31 tank canggih M1 Abrams senilai 400 juta dolar dalam hitungan bulan.
Rusia mengatakan setiap pengiriman Abrams akan membuang-buang uang karena akan "terbakar" seperti tank lainnya di Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-336: Susul Jerman, AS Siap Kirim Tank Abrams ke Kyiv
Situasi di Medan Perang
Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera, Ukraina membutuhkan 17 miliar dolar untuk memperbaiki infrastruktur energi yang rusak akibat invasi Rusia.
Selain itu, Ukraina juga harus memperbaiki industri pertambangan dan pembangunan kembali infrastruktur yang hancur sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari 2022 lalu.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-335: Punya PR Berantas Korupsi, Zelensky Rombak Pemerintahannya
Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal.
Shmyhal mengatakan pada pertemuan pemerintah bahwa lima gardu tegangan tinggi di seluruh Ukraina terkena serangan udara Rusia pada Kamis (26/1/2023).
Adapun dalam gelombang terbaru serangan Rusia di Ukraina menewaskan sedikitnya 10 warga sipil dan melukai 20 orang lainnya, menurut Kantor Kepresidenan Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-339: Biden Punya Kunci untuk Stop Konflik tapi Belum Bertindak
Sejumlah 6 orang tewas di wilayah Donetsk, 2 korban jiwa di Kherson, dan 2 orang tewas lainnya berada di wilayah Kharkiv, Ukraina.
Serangan itu terjadi sehari setelah serangan rudal Rusia yang menewaskan sedikitnya 11 orang di Ukraina.
Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan militer Rusia menggunakan amunisi fosfor dalam penembakan di Desa Zvanivka, sebelah utara Bakhmut.
Penembakan itu juga merusak bangunan apartemen dan dua sekolah di kota terdekat Vuhledar, kata Kyrylenko.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.