Pidato di HUT Ke-50 PDIP, Megawati Minta Bahasa Daerah Harus Dilestarikan

TRIBUNGORONTALO.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri meminta bahasa daerah dilestarikan.

Ia bahkan menyinggung penilaian kecakapan Bahasa Inggris terbaru dari English First, 

Data itu menyebut, ada perbedaan penyebaran kemampuan Bahasa Inggris di beberapa wilayah Indonesia. 

Surabaya berada di peringkat pertama dengan skor sekitar 540 dan disusul oleh Jakarta dengan skor 520. Dua kota besar ini berkategori menengah. 

“Namun tidak ada bahasa daerah yang dibahas,” kata dia saat pidato politik pada HUT Ke-50 PDIP, Senin (10/1/2023) yang disiarkan langsung oleh TribunGorontalo.com. 

“Ah nanti saya dibilang norak. Bukan begitu, bahasa inggris boleh, tapi jangan lupakan juga bahasa daerah,” kata Megawati. 

HUT Ke-50 PDIP hari ini diikuti oleh seluruh kader partai berlambang banteng tersebut. Turut hadir sejumlah pejabat negara, bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Hadir pula sejumlah menteri, seperti Mahfud MD, Nadim Makarim, dan Neno Warisman. 

Dalam kesempatan itu juga, Megawati menceritakan sejarah PDIP  yang awalnya oleh Soekarno dibentuk Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927.

Kemudian pada tahun 1973, PDIP difusi dengan partai lain seperti Parkindo, Partai Katolik dan lainnya.

"Saya minta kader jangan lupakan sejarah itu. Tanamnya di hati," ujar Megawati di hadapan Jokowi dan seluruh kader.

Bahasa Gorontalo

Anak muda Gorontalo kini mulai meninggalkan bahasa Gorontalo. Penyebabnya, karena dianggap ketinggalan zaman. 

Padahal menurut Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Armiati Rasyid, Bahasa Gorontalo adalah identitas daerah. Juga menjadi bagian dari kekayaan bangsa. 

Karena itu kata Armiati Rasyid, "Kantor Bahasa telah berupaya optimal dalam melaksanakan perlindungan, pengembangan, serta pembinaan bahasa dan sastra daerah," ucap Armiati, Selasa (27/12/2022).