Arti Kata
Imbas Perang di Ukraina, Uni Eropa Batasi Harga Minyak Rusia 60 Dolar per Barel, Apa Itu Barel?
Demi hentikan perang yang dimulai Vladimir Putin di Ukraina, Uni Eropa (UE) batasi harga minyak Rusia 60 dolar per barel, apa itu barel?
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Sehingga, dana untuk biaya perang Rusia di Ukraina pun ikut terpengaruh.
“Pembatasan harga akan membantu membatasi kemampuan Tuan Putin untuk mengambil keuntungan dari pasar minyak sehingga dia dapat terus mendanai mesin perang yang terus membunuh warga Ukraina yang tidak bersalah,” ujar Juru Bicara Keamanan Nasional AS John Kirby.
Baca juga: Apa Itu NASAMS? Bantuan dari AS yang Selama ini Diinginkan Ukraina untuk Halau Serangan Rusia
Eropa perlu menetapkan harga diskon yang akan dibayar oleh negara lain pada hari Senin, ketika embargo UE atas minyak Rusia yang dikirim melalui laut dan larangan asuransi untuk pasokan tersebut mulai berlaku.
“Melumpuhkan pendapatan energi Rusia adalah inti dari menghentikan mesin perang Rusia,” kata Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas.
Kallas menambahkan bahwa dia senang batasan itu diturunkan beberapa dolar tambahan dari proposal sebelumnya.
Baca juga: Apa Itu Fregat? Kapal Perang Utama Rusia yang Rusak Akibat Drone Ukraina hingga Bikin Putin Marah
Kallas menyebut setiap dolar batas dikurangi menjadi 2 miliar dolar lebih sedikit untuk peti perang Rusia.
“Bukan rahasia lagi bahwa kami ingin harganya lebih rendah,” imbuh Kallas, menyoroti perbedaan di dalam UE.
“Harga antara 30-40 dolar akan merugikan Rusia secara substansial. Namun, ini adalah kompromi terbaik yang bisa kami dapatkan.” imbuhnya.
Baca juga: AS Bakal Kirim 400 Juta Dolar Bantuan Militer ke Ukraina termasuk Senjata Avenger, Apa Itu?
Di sisi lain, Ketua Komite Urusan Luar Negeri Majelis Rendah Rusia Leonid Slutsky mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa blok itu membahayakan keamanan energinya sendiri.
Slutsky juga menyebut bahwa Itu juga melanggar hukum pasar.
Sebelumnya, Putin telah memperingatkan bahwa Rusia tidak akan menjual minyak di bawah batas harga dan akan membalas negara-negara yang menerapkan tindakan tersebut.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)