Kriminolog Menduga Satu Keluarga Tewas di Kalideres Karena Apokaliptik, Apa Itu Apokaliptik?

TRIBUNGORONTALO.COM - Kriminolog merasa janggal dengan kasus tewasnya satu keluarga di Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat yang diduga akibat kelaparan.

Kriminolog menilai ada unsur kesengajaan dalam kasus tragis tewasnya satu keluarga di Jakarta Barat ini yang berkaitan dengan paham ekstrem, Apokaliptik.

Apa Itu Apokaliptik?

Dilansir TribunGorontalo.com dari Encyclopedia Britannica, Apokaliptisisme adalah pandangan dan gerakan eskatologis atau akhir zaman yang berfokus pada wahyu samar tentang campur tangan Tuhan yang tiba-tiba, dramatis, dan dahsyat dalam sejarah.

Baca juga: Apa Itu KTT G20? Dihelat 15 November 2022, Ini Para Peserta, Tujuan, dan Agenda yang Dibahas

Selain itu juga penghakiman semua orang, keselamatan umat pilihan yang setia, serta pemerintahan terakhir orang-orang pilihan dengan Tuhan dalam langit dan bumi yang diperbarui.

Apokaliptisisme muncul dalam Zoroastrianisme, sebuah agama Iran yang didirikan oleh Zoroaster abad ke-6 SM.

Apokaliptisisme dikembangkan lebih lengkap dalam spekulasi dan gerakan eskatologis Yahudi, Kristen, dan Islam. Lihat juga eskatologi.

Baca juga: Apa Itu Etilen Glikol? Senyawa Kimia di Obat Sirup yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut Anak

Analisis Kriminologi

Dilansir TribunGorontalo.com dari KompasTV, Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengungkap analisisnya terkait kasus satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat yang ditemukan tewas pada Kamis (10/11/2022).

Dikabarkan bahwa penyebab tewasnya 4 orang anggota keluarga itu adalah diduga akibat kelaparan.

Tetapi, Adrianus justru menilai ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tragis ini.

Baca juga: Warga Korea Selatan Banyak yang Ikut Program CPR Pasca Tragedi Halloween Itaewon, Apa Itu CPR?

“Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu,” kata Adrianus, Sabtu (12/11/2022).

Menurut Adrianus, skenario pelaparan semakin mungkin karena saat ada pihak yang mendorong kelaparan itu terjadi, barulah pihak ketiga mengakhiri hidupnya dengan cara tertentu.

Adrianus lantas menduga paham apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia, menjadi motif tewasnya satu keluarga di Jakarta Barat tersebut.

“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” kata Adrianus.

Baca juga: Apa Itu CN? Jenis Gas Air Mata yang Sering Digunakan Aparat Kepolisian untuk Bubarkan Kerusuhan