Selamatkan Hewan: Dua Aksi Heroik China - Taiwan hingga Vegan Kanada Rogoh Dolar demi Lobster
Bersahabat dengan alam! Dua aksi heroik yang patut diteladani di tengah keserakahan manusia dewasa ini.
TRIBUNGORONTALO.COM - Bersahabat dengan alam! Dua aksi heroik yang patut diteladani di tengah keserakahan manusia dewasa ini.
Pejabat kebun binatang Taiwan telah mengundang pakar kedokteran hewan China ke Taipei, untuk kunjungan langka antara kedua belah pihak terkait kesehatan panda raksasa Tuan Tuan.
Kemudian wanita asal Kanada membeli lobster dari sebuah supermarket, menyetir hingga enam jam, membayar sekitar 245 dolar AS atau sekitar Rp 3,2 juta, hanya untuk memabantu lobster itu ke habitat aslinya di lautan.
Konflik China-Taiwan menghangat sejak 2016, dengan Beijing memutuskan komunikasi resmi dan kunjungan pemerintah antara kedua belah pihak dibatalkan.
Tapi Taiwan membuat pengecualian setelah Tuan Tuan, panda jantan yang dihadiahkan ke pulau itu oleh Beijing pada 2008, jatuh sakit dalam beberapa pekan terakhir dan tampaknya memasuki masa senja.
Panda raksasa Tuan Tuan, yang melambangkan era hubungan yang lebih hangat di antara keduanya, kini dipindahkan ke perawatan akhir hayat.
Kebun Binatang Taipei mengatakan dokter hewan China akan tinggal selama tujuh hari namun hanya mengamati, bukan melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Tujuan utamanya adalah untuk mengunjungi Tuan Tuan dan melihat kondisinya saat ini," kata Eve Wang, Kepala Bagian Hewan Kebun Binatang Kota Taipei kepada wartawan sebagaimana dilansir Daily Mail pada Sabtu (29/10/2022) Lebih lanjut menurutnya, dokter-dokter China menyatakan keinginan mereka untuk datang sendiri mengunjungi Tuan Tuan.
“Saya juga berpikir ini akan menjadi perjalanan yang sangat berarti," tambahnya. Tidak jelas kapan dokter hewan dari “Negeri Tirai Bambu” akan tiba, tetapi Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan pada Rabu (26/10/2022) bahwa mereka sedang memproses aplikasi visa mereka.
Tuan Tuan dan pasangannya Yuan Yuan diberikan ke Taiwan oleh Beijing pada saat hubungan antara kedua tetangga lebih ramah. Jika nama mereka digabungkan berarti 'reuni' atau 'persatuan,' seolah menjadi citra dari target dari Partai Komunis China suatu hari akan mengambil Taiwan. Pasangan itu menjadi bintang besar di Taiwan dan Yuan Yuan sejak itu melahirkan dua anak perempuan.
“Dia (Tuan Tuan) masih kecil dan sangat lucu saat pertama kali tiba di sini,” kata Heng Ling-lin, yang membawa anak-anaknya ke Kebun Binatang Taipei untuk memberikan pesan harapan untuk kesembuhan panda raksasa itu. "Dia seperti bayi semua orang," katanya kepada AFP dikutip dari kompas.com.
“Hatiku hancur sekarang melihatnya seperti ini.” China hanya meminjamkan panda ke kebun binatang asing yang biasanya harus mengembalikan keturunan apa pun dalam beberapa tahun, setelah kelahiran mereka untuk bergabung dengan program pelestarian negara itu.
Tetapi Taiwan diberikan pengecualian, sebagai bagian dari serangan pesona singkat yang diluncurkan China pada akhir 2000-an, dan sepenuhnya dianugerahi Tuan Tuan dan Yuan Yuan dan berapapun keturunan yang mereka miliki.
Dokter hewan pertama kali melihat Tuan Tuan (18 tahun), sakit pada Agustus ketika dia mulai menderita kejang dan tampak semakin goyah dan lesu. Pemindaian selanjutnya menunjukkan dia memiliki lesi otak dan dia diberi obat anti-kejang.
Awal pekan ini Kebun Binatang Taipei mengatakan mereka mencurigai Tuan Tuan menderita tumor otak dan dia dipindahkan ke perawatan paliatif.
Beijing telah lama menerapkan “diplomasi panda” dan pemberian Tuan Tuan dan Yuan Yuan adalah langkah yang dilihat sebagai bentuk dukungan untuk kepresidenan pemimpin yang bersahabat dengan Beijing saat itu, Ma Ying-jeou.
China memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah berjanji untuk suatu hari membawa pulau demokrasi yang diperintah sendiri itu kembali, dengan paksa jika perlu.
Christine Loughead Membeli Lobster
Christine Loughead, nam wanita tersebut. Vegetarian ini memvideokan apa yang dia lakukan dengan lobster itu. Mulai dari bertemu di sebuah supermarket di Ontario.
“Dia sangat menyentuh hatiku. Lobster ini juga makhluk hidup. Dan kita tidak terlambat untuk menyelamatkannya. Dia masih hidup,” cerita Christine.
Lobster yang diberi nama Lobby Joe oleh Christine itu terperangkap dalam sebuah tangki di supermarket. Christine pun “menyelamatkannya” dengan cara membeli Lobby Joe.
Selama beberapa hari, Lobby Joe tinggal di akuarium milik Christine. Hal itu dilakukan untuk sementara sambil Christine mencari di mana habitat asal Lobby Joe.
Setelah memastikan bahwa lobster tersebut berasal dari Nova Scotia, Cristine meminta bantuan seorang teman -- yang juga vegetarian – yang tinggal di sana untuk membantu mengembalikan Lobby Joe ke ‘rumahnya’.
Christine harus membayar jasa pengiriman yang bisa membawa makhluk hidup lebih dari enam jam perjalanan dan membayar 225 dolar atau sekitar Rp 3,4 juta.
Beruntung, upaya Christine membeli lobster hanya untuk mengemabalikannya ke tempat asalnya tidak sia-sia. Setelah 24 jam perjalanan, Lobby Joe berhasil sampai ke Nova Scotia dalam keadaan hidup.
Beth, teman Christine pun mengembalikannya ke laut. Christine sangat senang mengetahui bahwa Lobby Joe berhasil berenang kembali di sana untuk menemukan keluarganya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/301022-Christine-Loughead-lobster.jpg)