Jokowi Arahkan Kapolres Jelang Pilpres 2024, Kasus Irjen Teddy Minahasa Operasi Intelijen?
Presiden Joko Widodo mengumpulkan seluruh kapolres pada Jumat 14 Oktober 2022 kemarin. Saat yang sama Teddy Minahasa ditangkap.
TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengumpulkan seluruh kapolres pada Jumat 14 Oktober 2022 kemarin. Pada saat yang sama Kapolda Sumatera Barat yang telah dimutasikan menjadi Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa ditangkap terkait kasus penjualan narkoba.
Penangkapan jenderal bintang dua polisi ini memunculkan spekualasi publik. Mungkin kah ini bagian dari operasi intelijen?
Kasus Irjen Teddy Minahasa pun ditafsirkan sebagai kejadian yang langsung mempermalukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Jokowi.
"Saat Presiden Jokowi mengumpulkan para kapolres, kita menduga ada semacam intersep dalam Istana (dengan penangkapan Irjen Teddy). Kan mempermalukan presiden juga. Pak Listyo dipermalukan juga," ujar pengamat politik Rocky Gerung saat diwawancarai Hersubeno Arief dari FNN yang ditayang kanal Rocky Gerung Official, Jumat kemarin.
Baca juga: Sosok Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa, Perwira Tajir Eks Ajudan Jusuf Kalla
Video YouTube itu diberikan caption Irjen Pol Teddy Minahasa Ditangkap. Ada Operasi Intelijen Permalukan Kapolri & Presiden?
Presiden Jelaskan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para pejabat utama Mabes Polri, Kapolda dan Kapolres se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Jumat, (14/10/2022).
“Hari ini saya melakukan pertemuan dengan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dihadiri seluruh jajaran pejabat utama Mabes Polri, kepala kepolisian daerah (kapolda), hingga kepala kepolisian resor (kapolres) seluruh Tanah Air di Istana Negara,” kata Jokowi dalam akun instagramnya, Jumat, (14/10/2022).
Presiden menjelaskan alasan pertemuannya dengan jajaran perwira kepolisian tersebut. Menurut Presiden, ia perlu memberikan sejumlah arahan kepada jajaran Polri.
“Salah satunya adalah agar Polri menjaga kesolidan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” pungkasnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan arahan Presiden Jokowi agar Polri bisa bertindak tegas untuk mencegah polarisasi jelang tahun politik di Pilpres 2024.
Jokowi sebelumnya meminta agar Polri memperkuat soliditas menjaga keamanan bersama jajaran TNI.
"Kita menghadapi situasi tahun politik dan tentunya bagaimana kita melakukan tindakan tegas terhadap hal-hal yang bisa berdampak terhadap perpecahan, terhadap hal-hal yang bersifat polarisasi, terhadap hal-hal yang bisa mengganggu kehidupan masyarakat yang saat ini sedang sulit," ucap Listyo dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Listyo mengatakan, Polri pasti menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi terkait hal itu.
"Arahan beliau jelas dan tegas, kami semua harus solid untuk bersama-sama berjuang, melakukan apa yang menjadi tugas pokok fungsi kami, pelindung pengayom, pelayan masyarakat, responsif terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat," tandas Listyo.