Pilpres 2024
Tensi Politik Pilpres 2024 Naik: Isu Reshuffle Kabinet Menguat, Menteri dari Nasdem?
Isu reshuffle kabinet mengencang pasca Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024.
"Karena Anies bukan siapa-siapa dalam konteks koalisi pemerintah, ia bukan dari kalangan oposisi, tetapi jika memang ada kekhawatiran yang lain, semua bisa saja terjadi," ujar Dedi.
Dedi mengatakan, Jokowi mestinya juga tidak menuruti kemauan elite politik untuk merombak kabinet dengan menyingkirkan menteri dari Nasdem.
Hal ini ia sampaikan berkaca dari pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang memberi pesan tersirat bahwa Nasdem akan ditendang dari kabinet.
Baca juga: Survei Pilpres 2024: Hanya 32 Persen Massa Nasdem Pilih Anies Baswedan - AHY
Dedi menilai, pernyataan Hasto itu justru memperkeruh situasi, tidak produktif, dan kental dengan nuansa pembelaan.
"Seharusnya Presiden tidak menuruti kemauan elite politik mendepak Nasdem, jikapun reshuffle diperlukan bukan karena faktor pengusungan Anies oleh Nasdem," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa ada rencana perombakan kabinet atau menteri.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam menjawab pertanyaan awak media mengenai rencana reshuffle setelah Partai Nasdem mengusung Anies sebagai calon presiden.
Namun demikian, Jokowi tak mengungkapkan kapan, bagaimana, dan siapa menteri yang nantinya akan di-reshuffle.
"Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan," ujar Jokowi dengan singkat saat meninjau lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang berada di Tegalluar, Jawa Barat, Kamis siang.
Adapun Anies kerap dinilai sebagai figur yang berseberangan dengan politik Istana.
Padahal, Partai Nasdem merupakan salah satu parpol koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Parpol koalisi pemerintah adalah PDI-P, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PPP, dan PAN.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Rencanakan "Reshuffle" Kabinet, Pengamat Nilai Ada Ketegangan Politik"