Dinsos P3A PPKB Bone Bolango Bina 13 Kampung KB, Lukman: Wujudkan Masyarakat Modern
Fasilitasi dan Pembinaan Kampung KB ini sebetulnya menurut Lukman A Daud, Kepala Dinsos P3A PPKB Bone Bolango, berkolaborasi dengan BKKBN Provinsi Gor
Penulis: Husnul Puhi |
TRIBUNGORONTALO.COM, Suwawa - Dinas Sosial , Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3A PPKB) Bone Bolango memfasilitasi dan membina 13 Kampung Keluarga Berkualitas (KB), Kamis (15/9/2022).
Fasilitasi dan Pembinaan Kampung KB ini sebetulnya menurut Lukman A Daud, Kepala Dinsos P3A PPKB Bone Bolango, berkolaborasi dengan BKKBN Provinsi Gorontalo.
Sebab, program fasilitasi dan pembinaan Kampung KB merupakan projek dari BKKBN pusat.
Setidaknya sejak 2016 silam, Bone Bolango memiliki 37 kampung KB. Sementara pada 2022 ini, ada 13 desa berkategori kampung KB.
"Ini projek BKKBN pusat yang dititipkan kepada kami," ungkap Lukman saat membuka kegiatan tersebut.
Menurut Lukman, kegiatan itu bertujuan meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, melakukan pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat.
Hal itu agar pemerintah turut berperan secara aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Apalagi untuk menguatkan desa-desa yang ada di Bone Bolango sebagai kampung yang berkualitas serta untuk mewujudkan masyarakat yang modern, berbudaya dan sejahtera.
Menurut Lukman, Kampung KB tidaklah terbentuk begitu saja. Menjadi kampung KB membutuhkan peran para pihak. Tak bisa melakukannya sendiri.
Apalagi saat ini Bone Bolango tengah giat mencegah dan mengatasi stunting. "Stunting ini banyak yang akan terkait," lanjut Lukman.
Adapun fasilitasi dan pembinaan Kampung KB itu dihadiri sejumlah pejabat dinsos, BKKBN Provinsi Gorontalo turut serta hadir, lalu ada dari unsur Kantor Urusan Agama (KUA) yang ada di Kecamatan Tilongkabila.
Kehadiran unsur KUA dinilai cukup penting, karena membantu dalam urusan pernikahan di desa. Lembaga agama ini bisa mencegah pernikahan dini di level kampung.
Pernikahan dini memanglah jadi masalah baru lagi di Gorontalo. Tentunya ini adalah sesuatu yang membutuhkan penanganan semua pihak termasuk lembaga peradilan agama.
"Oleh karenanya peran KUA disini sangat penting untuk mencegah kasus seperti itu," ujarnya.
Adapun pada kegiatan pembinaan tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bone Bolango Suleman Panigoro.