Fadel Muhammad
Usai Desak Jokowi Copot Sri Mulyani, Fadel Diganti dari Wakil Ketua MPR; 3 Kali Dicopot dari Jabatan
Pertama, tahun 2011 sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan era SBY. Kedua dari jabatan Sekretaris Dewan Pembina DPP Golkar (2016), dan terakhir di MPR
Dia memulai karier sebagai teknokrat pengusaha, anggota DPR, politisi Golkar, jadi gubernur Gorontalo dua periode, dan jadi pimpinan MPR-RI.
Fadel jadi 4 anggota DPD RI (2019-2024) asal Gorontalo, bersama empat senator lainnya.
Ir Fadel Muhammad meraih 166.043 suara Sah di pemilu 2019, lalu H. Abdurrahman Abubakar Bahmid, Lc (103.916), Rahmijati Jahja (75.446) dan Dewi Sartika Hemeto, S.E (70.248).
Di bidang politik dan pemerintahan, Fadel pernah menjabat Gubernur Gorontalo (2001-2009), anggota DPR RI (2014-2019) dari Fraksi Golkat, dia pernah jadiKetua Komisi XI DPR RI (2014-2016).
Saat menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan RI (2009-2011), Fadel dicopot di tahun kedua jabatannya.
Presiden SBY akhirnya menunjuk Cicip Sutarjo menggantikan Fadel di kursi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Kala itu, Fadel didukung Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk tetap di kabinet SBY-Boediono.
Fadel merasa percaya diri bahwa posisinya aman dari reshuffle.
Namun kenyataan justru berkata lain, di internal partai berlambang beringin Fadel justru tidak mendapatkan dukungan kuat. Di internal Golkar, suara Cicip Sutarjo dan Agung Laksono justru lebih dominan dari Fadel.
Saat itu, Fadel hanya jadi Wakil Ketua Umum Partai Golkar
melanjutkan posisinya sebagai Bendahara Partai Golkar (1999-2004).
Tahun 2016, di masa kampanye Pilkada Gorontalo, Fadel juga dicopot dari jabatan Sekretaris Dewan Pembina DPP Golkar.
Wakil Ketua DPP Partai Golkar Freddy Latumahina, kala iyu, mengatakan, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto bisa memecat siapa saja kadernya jika melanggar aturan partai.
"Itu juga bisa terjadi kepada siapa saja. Termasuk kepada saya," katanya pada pembukaan Musda Golkar IX di Palu, Ahad malam (13/11/2016).
Keputusan partai memecat Fadel dari kepengurusan Sekretaris Dewan Pembina karena dianggap melanggar organisasi dengan mengampanyekan istrinya sebagai calon gubernur Gorontalo yang diusung oleh PDI Perjuangan dan PPP. "Salahnya (Fadel) tidak minta izin kampanye," katanya.