Ekonomi Dunia Ambruk, Jokowi: 320 Juta Orang Menderita Kelaparan
Ekonomi dunia ambruk. Tahun depan ekonomi diperkirakan lebih gelap lagi. Sebanyak 320 juta orang di dunia pada posisi menderita kelaparan akut.
Pada kuartal IV-2021 tumbuh 5,02 persen year on year, kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,01 persen. Kemudian, Kuartal II-2022 tumbuh 5,44 persen.
"Kita selama tiga kuartal di atas 5 persen. Ini menunjukkan Indonesia relatif lebih baik dari negara lain," ujar Airlangga saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Airlangga berujar, ekonomi Indonesia melesat di tengah sederet negara alami dan terancam resesi.
Diketahui Amerika Serikat (AS) terjebak dalam lobang resesi, dengan minus 0,9 persen di kuartal I-2022. Kemudian, China dimungkinkan menyusul. Jerman 1,51 persen.
"Ekonomi kita relatif lebih baik dari negara lain," ucap Airlangga.
Indonesia, menurut Airlangga, tetap mewaspadai ekonomi negara lain, yang masih belum pulih. Sebab, diharapkan agar tidak mempengaruhi perekonomian dalam negeri.
"Jangka panjangnya diharapkan tidak berdampak pada ekonomi di Asean," kata Airlangga.
Konsumsi rumah tangga jadi pendorong utama ekonomi. Diketahui, pertumbuhannya mencapai 5,51 persen dan distribusi 51,47 persen.
Kemudian, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 3,07 persen atau distribusi 27,31 persen dan ekspor tumbuh 19,74 persen atau distribusi 24,6 persen. Namun, konsumsi pemerintah kontraksi 5,24 persen.
Apa Itu Resesi?
Berikut pengertian resesi lengkap dengan faktor penyebab dan dampaknya.
Menurut KBBI, resesi adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti).
Sementara itu, resesi ekonomi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu yang stagnan dan lama, dimulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, dikutip dari Gramedia.com.
Resesi ekonomi dapat mengakibatkan terjadinya penurunan semua aktivitas ekonomi, mulai dari keuntungan perusahaan, lapangan kerja dan inverstasi secara bersamaan.ubungan Kerja (PHK).
Selain itu, perusahaan juga mungkin tidak beroperasi lagi.
2. Terjadinya penurunan pada kinerja instrumen investasi.
Hal tersebut membuat investor menaruh dananya pada bentuk investasi yang aman.
Baca juga: Inggris Masuk Jurang Resesi, Berpotensi Picu Stagflasi
3. Berkurangnya daya beli masyarakat
Perekonomian yang sulit membuat daya beli masyarakat menurun.
Hal tersebut karena mereka akan lebih mempertimbangkan dalam menggunakan uang untuk hal yang lebih penting terlebih dahulu. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Inggris Siap-siap Masuk Jurang Resesi, Kenaikan Suku Bunga Cetak Rekor, Bagaimana dengan Ekonomi RI?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/050822-kelaparan.jpg)