Sri Mulyani Tanggapi soal Ancaman Resesi Indonesia Termasuk Korsel, China, Jepang
Sri Mulyani tanggapi Indonesia termasuk dalam daftar 15 negara seperti Sri Lanka, Korea Selatan, Jepang, China yang terancam resesi.
TRIBUNGORONTALO.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggambarkan ancaman resesi Indonesia yang hanya 3 persen. Sri Mulyani soal 15 negara seperti Sri Lanka, Korea Selatan, Jepang, China yang terancam resesi.
Sri Mulyani menanggapi hasil survei Bloomberg mengatakan kondisi di Indonesia masih jauh lebih baik dari negara lain soal ancaman resesi.
Indonesia termasuk dalam daftar 15 negara terancam resesi selain. Sri Lanka, Korea Selatan, Jepang, China dan sejumlah negara di dunia juga terancam resesi akibat dari ketidakseimbangan ekonomi global.
Hal ini mengindikasikan neraca pembayaran, APBN, ketahanan dari DGP, dan sisi korporasi maupun dari rumah tangga serta monetery policy relatif dalam situasi yang lebih baik daripada negara-negara lain.
Meski angka ancaman resesi kecil, Sri Mulyani menegaskan agar tidak terlena dengan kondisi perekonomian yang baik.
Menurutnya, kenaikan inflasi masih menjadi ancaman bagi Indonesia dan negara lainnya.
Negara maju lainnya juga berpotensi mengalami deflasi, termasuk negara maju yang disebutkan Bloomberg dalam daftar di atas.
New Zealand, Korea Selatan, Jepang, China, Hongkong, Australia yang tingkat inflasinya rendah juga berpotensi mengalami deflasi.
Sri Mulyani mengatakan, Kementerian Keuangan akan terus waspada dan berhati-hati dalam membuat peraturan, mengingata adanya ancaman ketidakpastian global.
Risiko ekonomi global yang menghantui sejumlah negara di dunia yaitu inflasi dan resesi (stagflasi) yang akan berlangsung hingga tahun depan.
Kebijakan moneter dan fiskal akan menjadi perhatian serius dari Kemenkeu saat ini.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan memonitor peraturan dari pihak korporasi Indonesia.
Resesi di sejumlah negara di atas adalah buntut dari resesi yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Eropa.
Negara-negara Eropa saat ini diyakini sedang mengalami masa resesi, yang ditandai dengan merosotnya nilai tukar Euro terhadap Dollar Amerika Serikat.
Nilai tukar 1 Euro sama dengan 1 dolar AS.