Kisah Sedih Santriwati Daarul Khairat, Sebelum Berpisah dengan Orang Tuanya

Pesantren 10 hari yang digelar Rumah Quran Daarul Khairat Kota Gorontalo menyisakan kisah sedih diantara para santri dan orang tua wali. 

Penulis: Husnul Puhi |
TribunGorontalo.com
Santriwati merangkul ibunya, saat menyiapkan bekal untuk mengikuti pesantren 10 hari di Rumah Qur'an Daarul Khairat 

Kegiatan pesantren 10 hari ini, kata dia, merupakan kegiatan yang bisa mendidik anak untuk lebih mandiri.

Menurutnya, kegiatan tersebut adalah cara satu-satunya untuk mendidik anak dalam hal ketagihan perkembangan teknologi.

"Banyak anak-anak dini yang sudah menjadi hafidz atau hafidzah, namun dikarenakan adanya perkembangan teknologi saat ini, maka banyak hapalan-hapalan dari mereka yang terganggu," tegas Robin.

Baginya, pesantren 10 hari itu sangat singkat. Ia berharap di kemudian hari bisa ditambahkan waktunya.

"Ini kan masih kegiatan uji coba, tadi saya juga sudah berbicara dengan pihak direktur, agar kegiatan ini di kemudian hari bisa ditambahkan terkait waktunya, karena kegiatan ini sangat bagus bagi anak-anak di usia dini," ucapnya. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved