Derita Warga Dudepo-Gorontalo Utara: Listrik dan Jaringan Tak Ada, Air Pun Berasa Asin
Selain belum bisa menikmati listrik, 1.244 jiwa di desa ini juga juga belum bisa menikmati jaringan ponsel.
Penulis: Redaksi |
Hanya saja beberapa pembangunan tidak sampai selesai. Pada tahun 2018 misalnya sudah ada pemasangan tiang listrik.
Namun hingga 2022 ini, kelanjutan proyek pemasangan listrik itu tidak lagi jelas. Bahkan beberapa tiang listrik sudah roboh.
"Keluhan masyarakat di sini itu yang paling utama adalah listrik, dan itu sudah saya masukan dalam Musrenbang," terangnya.
Amir Djafar, warga desa setempat merasa jika nasib mereka di pulau itu, kurang diperhatikan. Atau bahkan bukanlah prioritas.
"Kami di sini terbilang sangat ketinggalan jaman, di daerah lain sudah lama menikmati fasilitas yang canggih, kita di sini jangankan canggih, untuk listrik dan air pun masih sangat susah.” katanya.
Apalagi jaringan internet. Seringkali anaknya kesal karena tidak bisa belajar daring. Jaringan internetnya tidak stabil.
“Ya kondisi kita seperti ini, mungkin derita yang kita alami ini kurang menarik bagi pemerintah," tukas Amir.
Pekerjaan utama para warga di desa ini adalah nelayan dan petani. Meski merasa tidak diperhatikan, warga di desa ini mengaku tetap semangat menjalani hidup.
Bahkan anak-anak sekolah tetap menempuh pendidikannya di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, meski harus berjalan kaki melewati gunung dan jembatan kayu yang berlubang. (*)