Reshuffle Kabinet

Reshuffle Kabinet: Menguat Isu PAN Dapat Kursi Menteri Agraria Sofyan Djalil

PAN akan mengambil kursi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang diduduki Sofyan Djalil.

Editor: Lodie Tombeg
kompas.com
Kabinet Indonesia Maju Jilid II di Istana Merdeka, Jakarta. Isu berkembangkan PAN akan mengambil kursi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang diduduki Sofyan Djalil. 

Namun, menjadi hal yang tidak mungkin, kata Arif, jika kader PDIP akan digeser atau digantikan saat kabar reshuffle kali ini. Bahkan, ia berkelakar jika komposisi menteri dari PDIP bisa bertambah saat reshuffle, mendatang.

"Itu pasti mustahil. Kami keluarga besar PDI-P baik-baik saja. Jumlah menterinya tetap seperti yang ada, bahkan bisa tambah, saya tidak tahu," ucap Arif.

PDIP juga menyambut baik jika kabar reshuffle diarahkan ke Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Karena, hal itu sepenuhnya kewenangan dari Presiden Jokowi.

"Baik-baik saja itu kewenangan presiden prerogratif presiden ya presiden mau ambil siapa aja boleh, itu kewenangan presiden. Apa kah nanti menyangkut hubungan partai lain apakah baik-baik saja. Saya kira tergantung presiden mengkomunikasikannya tetapi bagi PDIP kami sedang tidak ada masalah baik-baik saja, kami semua PDIP ora popo," pungkasnya.

Reaksi PKB dan Golkar

Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (15/6/2022).

Seiring berembusnya isu reshuffle, muncul kabar Partai Amanat Nasional (PAN) akan mendapatkan jatah menteri jika perombakan benar-benar terjadi.

Sekretaris Jenderal DPP PAN, Eddy Soeparno, mengatakan reshuffle merupakan hak prerogatif presiden.

Hal ini disampaikan Eddy untuk menanggapi kabar berembus yang mengatakan PAN akan dapat jatah kursi.

"Kami melihat bahwa hal ini merupakan kembali lagi hak prerogatif Presiden, kedaulatan sepenuhnya untuk melakukan reshuffle itu ada di tangan Presiden," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2022), dilansir Tribunnews.com.

Sebagai partai politik terakhir yang bergabung dengan koalisi Jokowi dan Maruf Amin, Eddy menyatakan PAN akan terus mendukung hingga masa jabatan Presiden dan Wapres berakhir pada 2024.

"PAN dalam hal ini perlu saya tegaskan adalah partai pendukung pemerintah dan kami sudah berkomitmen dari awal untuk mendukung pemerintahan Pak Jokowi dan Kiai Maruf Amin sampai dengan 2024 sesuai dengan masa jabatan presiden dan wapres," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Golongan Karya (Golkar) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, siap bekerja sama dengan siapapun, termasuk PAN, jika memang esok akan dilakukan reshuffle.

Ia juga tak mempermasalahkan jika jatah kursi Golkar berkurang dengan masuknya PAN ke dalam kabinet.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved