Wanita Gorontalo Tewas di Tangan Suami
Motif Pembunuhan di Telaga: Cemburu Istri Suka Main Facebook
Kasat Reskrim Polres Gorontalo, Iptu Agung Gumara Samosir menjelaskan, jika pelaku cemburu istrinya suka main facebook.
Laporan Sri Aprilia Mayang, Jurnalis TribunGorontalo.com wilayah Kabupaten Gorontalo
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Motif suami bunuh istri di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, semakin terungkap.
Kasat Reskrim Polres Gorontalo, Iptu Agung Gumara Samosir menjelaskan, jika pelaku cemburu istrinya suka main facebook.
"Motif pembunuhan, pelaku mengaku karena rasa cemburu atas istrinya yang suka main facebook,” tegas Agung Gumara kepada TribunGorontalo.com, Selasa (7/6/2022).
Tidak hanya itu, pria berinisial IP alias Fandi itu, kerap kesal dengan istrinya yang mulai bertingkah aneh.
Apalagi, istrinya bernama Popin Ali itu, kerap mengganti kata sandi ponsel.
Inilah hal yang memicu kemarahan Fandi. Hingga akhirnya keduanya terlibat cekcok dan berujung pembunuhan.
Popin diduga dibunuh dengan sebilah pisau.
"Kita masih lakukan pendalaman, masih kumpulkan saksi-saksi," ungkap Agung.
Saat ini, jenazah korban sudah dibawa ke RS Dunda Limboto. Rencana akan di-autopsi.
Dari informasi yang dikumpulkan Tribun Gorontalo, pekerjaan Fandi adalah sopir kontainer.
Sementara Popin biasanya di rumah menjaga anak keduanya yang berusia 3 tahun.
Usai di-autopsi, korban rencana akan dibawa ke kuburan keluarga di Dusun Makassar, Desa Dudepo, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara.
Sebelum diketahui, pembunuhan istri oleh suami itu terjadi pada pukul 22.00 Wita malam, Senin (6/6/2022).
Kejadian itu sempat menggegerkan tetangga. Sebab, rumah keduanya berada di permukiman padat penduduk.
Rumah bercat hijau dan kuning itu, posisinya ada di sudut. Memungkinkannya mudah diakses dan dekat dari pantauan masyarakat.
Tidak heran, seorang tetangga yang tidak mau disebutkan namanya, mengakui bahwa kerap mendengar kedua pasangan suami istri itu, bertengkar.
Beberapa hari lalu, Popin dikabarkan pernah kabur ke Manado, Sulawesi Utara.
Alasannya kabur ke kota tetangga itu, karena tak tahan dipukuli oleh suaminya.
Lantaran dibujuk dan diminta pulang, Popin pun mengiyakan.
Nahas, kepulangan dia justru keputusan yang salah.
Sebab, suaminya kembali melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepadanya.
Kali ini, hingga membuat Popin kehilangan nyawa.
Popin tewas di ruang tamu kediamannya di Perumahan Altira, Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Tubuhnya terbujur di samping sofa ruang tamu.
“Mereka ini juga kadang suka bertengkar. Kalau yang saya dengar depe (punya) suami cemburu begitu,” kata seorang tetangga.
Popin diketahui adalah wanita kelahiran 1993. Sementara suaminya, adalah pria kelahiran 1982. Usia keduanya terpaut 11 tahun. (*)