PBB Umumkan Turki Resmi Ganti Nama Jadi Turkiye, Ini Alasan Erdogan
Turki resmi mengganti nama negaranya menjadi Turkiye. Perubahan nama negara di kawasan Eurasia.
TRIBUNGORONTALO.COM, Ankara - Turki resmi mengganti nama negaranya menjadi Turkiye. Perubahan nama negara di kawasan Eurasia tersebut perintah langsung dari Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan mulai sekarang Turki ingin disebut Turkiye dalam semua bahasa, Kamis (2/6/2022).
"Perubahannya segera," kata Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric seperti dikutip Channel News Asia.
Dujarric mencatat bahwa surat resmi Ankara yang meminta perubahan telah diterima di markas besar PBB di New York pada hari Rabu.
Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavasoglu telah men-tweet foto dirinya yang menandatangani surat tersebut, yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
"Dengan surat yang saya kirimkan ke Sekjen PBB hari ini, kami mendaftarkan nama negara kami dalam bahasa asing di PBB sebagai 'Turkiye'," tulisnya, termasuk umlaut di atas "u".
Dia menambahkan, perubahan itu akan mengakhiri proses "peningkatan nilai merek Turki".
Yakni sebuah inisiatif yang dimulai oleh Erdogan, yang telah memimpin negara itu selama hampir dua dekade.
Selama beberapa tahun terakhir, Turki telah berupaya mengubah merek pada produknya dari "buatan Turki" menjadi "buatan Turkiye".
Selain membuat nomenklatur PBB sesuai dengan ejaan negara dalam bahasa Turki, pembaruan tersebut juga akan membantu membedakan negara tersebut dari burung dengan nama yang sama dalam bahasa Inggris.
"Perubahan nama mungkin tampak konyol bagi sebagian orang, tetapi itu menempatkan Erdogan dalam peran pelindung, menjaga rasa hormat internasional terhadap negara," kata profesor Universitas Georgetown Mustafa Aksakal seperti dikutip di New York Times.
Surat kabar itu mencatat bahwa langkah tersebut dilakukan menjelang pemilihan presiden tahun depan.
Selain itu, juga memperingati seratus tahun berdirinya Turki setelah pembubaran Kekaisaran Ottoman.
Erdogan Bahas Rencana Serangan Turki ke Suriah dengan Putin
Erdogan telah membahas rencana operasi militer Ankara di Suriah utara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam beberapa hari terakhir Erdogan mengatakan Turki akan meluncurkan serangan lintas batas terhadap militan Kurdi di Suriah untuk menciptakan zona penyangga sedalam 30 kilometer.
Erdogan juga mengatakan kepada Putin melalui panggilan telepon bahwa zona perbatasan telah disetujui pada 2019 tetapi belum dilaksanakan.
Dilansir dari voanews.com, Selasa (31/5/2022) Ankara melakukan operasi terhadap Unit Perlindungan Rakyat, atau YPG, pada Oktober 2019.
Turki menganggap YPG sebagai kelompok teroris yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang, atau PKK yang telah melancarkan pemberontakan terhadap Turki sejak 1984, yang menyebabkan kematian puluhan ribu orang.
Namun, YPG membentuk tulang punggung pasukan pimpinan AS dalam perang melawan kelompok Negara Islam di Suriah. Sementara AS tidak senang dengan serangan Turki sebelumnya ke Suriah.
Erdogan juga mengatakan kepada Putin, Turki siap untuk melanjutkan peran dalam mengakhiri perang di Ukraina, termasuk mengambil bagian dalam kemungkinan mekanisme pengamatan antara Ukraina, Rusia dan PBB.
Negosiasi di Istanbul yang diadakan pada bulan Maret lalu gagal membuat kemajuan, tetapi Turki yang memiliki hubungan dekat dengan Kyiv dan Moskow, telah berulang kali mengajukan diri sebagai mediator.
Presiden Turki juga menyerukan perdamaian di Ukraina sesegera mungkin dan untuk mengambil langkah-langkah membangun kepercayaan.
Di Washington, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan telah menelepon Ibrahim Kalin, kepala penasihat Erdogan, untuk membahas dukungan kedua negara untuk Ukraina, tetapi juga untuk menyuarakan kehati-hatian tentang tindakan di Suriah.
Sullivan menegaskan kembali pentingnya menahan diri dari eskalasi di Suriah untuk mempertahankan garis gencatan senjata yang ada dan menghindari destabilisasi lebih lanjut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Turki Resmi Ganti Nama Jadi Turkiye, Ingin Disebut dengan Nama Baru dalam Semua Bahasa
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/030622-Erdogan.jpg)