Konflik Rusia vs Ukraina

Pasukan Rusia-Ukraina Baku Tembak dari Jarak Dekat di Sievierodonetsk

Pasukan Rusia dan Ukraina saling pukul dalam pertempuran jarak dekat yang sengit di Sievierodonetsk.

Editor: Lodie Tombeg
AP PHOTO/ALEXEI ALEXANDROV/kompas.com
Prajurit milisi Republik Rakyat Donetsk berjalan melewati bangunan apartemen yang rusak di dekat Pabrik Metalurgi Illich Iron & Steel Works, perusahaan metalurgi terbesar kedua di Ukraina, di daerah yang dikendalikan oleh pasukan separatis yang didukung Rusia di Mariupol, Ukraina, Sabtu, 16 April 2022. 

Dalam pidato video Minggu malam, Zelensky memuji pejabat regional Kharkiv tetapi mengatakan dia telah memecat kepala regional badan keamanan utama negara itu, SBU, karena kinerjanya yang buruk.

Di wilayah Kharkiv yang lebih luas, pasukan Rusia masih menguasai sekitar sepertiga wilayah, kata Zelensky.

Setelah gagal merebut Kyiv, ibu kota Ukraina, Rusia fokus menduduki bagian Donbas yang belum dikuasai oleh separatis pro-Moskow.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada televisi Prancis TF1 hari Minggu bahwa prioritas Moskow adalah pembebasan wilayah Donetsk dan Luhansk.

Dia juga menyarankan wilayah lain di Ukraina harus dapat menjalin hubungan dekat dengan Rusia.

Di Luhansk, penembakan Rusia yang terus-menerus telah menciptakan apa yang disebut gubernur provinsi Serhiy Haidai sebagai "situasi parah".

"Ada korban jiwa dan orang terluka," tulisnya di Telegram.

Pada hari Sabtu, katanya, satu warga sipil tewas dan empat terluka setelah peluru Rusia menghantam sebuah gedung apartemen bertingkat tinggi.

Tetapi beberapa jalur suplai dan evakuasi Luhansk berfungsi pada hari Minggu, katanya.

Dia mengklaim Rusia telah mundur dengan kerugian di sekitar desa dekat Sievierodonetsk tetapi melakukan serangan udara di desa sungai terdekat lainnya.

Warga sipil yang mencapai kota timur Pokrovsk, 130 kilometer selatan Lysychansk, mengatakan mereka bertahan selama mungkin sebelum melarikan diri dari serangan Rusia.

Putin Halangi Ukraina Majukan Demokrasi

Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan bahwa dukungan NATO untuk Ukraina tidak dapat dipatahkan.

Hal itu lantaran Ukraina telah 'mati-amtian' berjuang melawan invasi oleh pasukan Rusia selama lebih dari tiga bulan.

Hal tersebut dikatakan Sanchez dalam sebuah upacara bergabungnya Spanyol dengan NATO selama 40 tahun.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved