Konflik Rusia vs Ukraina
Russophobia Berkembang di Seluruh Dunua, Begini Tanggapan Menlu Rusia
Negara-negara Barat melancarkan perang total terhadap Rusia, rakyatnya, serta budayanya.
TRIBUNGORONTALO.COM, Moskow - Negara-negara Barat melancarkan perang total terhadap Rusia, rakyatnya, serta budayanya. Demikian kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
"Barat telah menyatakan perang terhadap kami, secara keseluruhan, dunia Rusia. Budaya mengucilkan Rusia dan segala sesuatu yang berhubungan dengan negara kami sudah mencapai titik absurditas," kata Lavrov pada pertemuan kementerian dikutip dari AFP.
Dia menuduh Barat sampai melarang penulis, komposer, dan tokoh budaya Rusia lainnya.
"Bisa dikatakan bahwa situasi ini akan kami rasakan untuk waktu yang lama," tambahnya.
Menurut Lavrov, Washington "dan satelitnya menggandakan, tiga kali lipat, empat kali lipat upaya mereka untuk menahan negara kami".
Lavrov juga mengatakan, Barat "menggunakan berbagai alat--dari sanksi ekonomi sepihak hingga propaganda palsu sepenuhnya di ruang media global".
"Di banyak negara Barat, Russophobia sehari-hari telah menjadi sifat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan, yang sangat kami sesalkan, didorong oleh kalangan pemerintah di sejumlah negara," ujar Lavrov.
Negara-negara Barat menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Rusia setelah Presiden Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Tentara Rusia Terus Maju di Timur
Ukraina mengatakan pada Jumat (27/5/2022) bahwa pasukannya mungkin perlu mundur dari kantong perlawanan terakhir mereka di Luhansk.
Pertimbangan itu dilakukan agar mereka tidak ditangkap oleh pasukan Rusia yang terus bergerak maju di timur, mengubah momentum perang yang telah berlangsung tiga bulan itu.
Jika pasukan Ukraina mundur, Presiden Rusia Vladimir Putin bisa lebih dekat ke tujuannya untuk merebut wilayah Luhansk dan Donetsk secara penuh.
Pasukan Rusia sendiri telah menduduki beberapa wilayah di dua daerah di Ukraina timur alias Donbass, sebagaimana dilansir Reuters.
Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan bahwa pasukan Rusia telah memasuki Sievierodonetsk, kota besar di Donbass yang masih dipegang oleh Ukraina, setelah mencoba menjebak pasukan Ukraina di sana selama berhari-hari. Gaidai mengatakan bahwa 90 persen bangunan di kota itu rusak.
“Rusia tidak akan dapat merebut wilayah Luhansk dalam beberapa hari mendatang seperti yang diperkirakan para analis," kata Gaidai di Telegram, merujuk pada Sievierodonetsk dan Lysychansk di seberang Sungai Siverskiy Donets.