Polisi Bongkar Kasus Aborsi Mahasiswi Gorontalo, Ini Kronologi Lengkapnya
Peristiwa aborsi dan janin dikuburkan di Desa Ulantha, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango diungkap Tim Resmob Watawatanga
TRIBUNGORONTALO.COM, Suwawa - Peristiwa aborsi dan janin dikuburkan di Desa Ulantha, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango diungkap Tim Resmob Watawatanga Polres Bone Bolango, Kamis (19/5/2022).
Empat orang remaja yang terlibat praktik aborsi ini diamankan polisi. Masing-masing RS (18) dan JP (22) warga Desa Sonuo, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, serta SP (19) dan AR (19) warga Momunu, Buol, Sulawesi Tengah.
Untuk empat pelaku ini diamankan Tim Resmob Gabungan dari salah satu kos-kosan yang terletak di Kelurahan Pone, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.
Kapolres Bone Bolango AKBP Emile Reisitei Hartanto menjelaskan, sebelum dilakukan penangkapan, empat orang pelaku ini berencana kabur ke wilayah Sulteng.
Setelah itu dilakukan penyelidikan, Tim Polres Bone Bolango mendapati informasi keberadaan para pelaku, yang tengah istirahat di sebuah kos di Kecamatan Limboto Barat.
AKBP Emile menambahkan, pihaknya mengamankan empat orang pelaku ini, ada sejumlah barang bukti, yang digunakan untuk melakukan tindak pidana aborsi.
Selanjutnya pelaku saat ini sudah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bone Bolango.
Barang bukti yang digunakan untuk praktik aborsi juga sudah dikumpulkan oleh Tim Polres Bone Bolango.
Kronologi Lengkap Aksi Pembuangan Bayi Aborsi di Bonebol
Polres Bone Bolango gelar konferensi pers untuk empat orang pelaku ini mempunyai peran masing-masing, sebelum mengubur janin yang diperkirakan masih berumur empat sampai lima bulan lamanya.
Kronologis lengkap ke empat pelaku praktik aborsi menjalankan aksi mereka.
AKBP Emile mengungkapkan kepada awak media, untuk kasus ini bermula dari pelaku dengan identitas SP (19) yang masih berstatus sebagai mahasiswi, sedang berbadan dua atas jalinan asmara bersama seorang pria tersebut.
“Jadi karena kehamilannya itu, statusnya yang masih mahasiswa, SP ini berencana menggugurkan kandungannya, dengan meminta bantuan rekan-rekannya,” kata Emile.
Selanjutnya Emile menambahkan jadi cara mereka menggugurkan kandungannya, SP nekat mengkonsumsi obat yang diberikan oleh rekannya berinisial JP.
Sementara itu, untuk memperlancar proses aborsi, SP dibantu oleh seorang teman lelakinya berinisial RS.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/190522-Aborsi.jpg)