Hacker Pro Rusia Rusia Luncurkan Lebih 237 Serangan ke Ukraina
Sejumlah kelompok peretas yang bersekutu dengan pemerintah Rusia telah melakukan ratusan serangan siber terhadap Ukraina.
TRIBUNGORONTALO.COM, Washington - Sejumlah kelompok peretas yang bersekutu dengan pemerintah Rusia telah melakukan ratusan serangan siber terhadap Ukraina sejak invasi awal tahun 2022.
Demikian laporan Microsoft yang dirilis hari Rabu (27/4/2022). Raksasa teknologi AS juga menambahkan bahwa dalam taktik perang hibrida yang diterapkan, Rusia sering mencocokkan serangan siber dengan serangan militer di medan perang.
"Dimulai sebelum invasi. Kami telah melihat setidaknya enam aktor negara-bangsa yang bersekutu dengan Rusia meluncurkan lebih dari 237 operasi melawan Ukraina," kata Microsoft, seperti dikutip The Straits Times.
Laporan itu mengatakan bahwa para peretas telah mulai mempersiapkan aksinya pada awal Maret 2021, hampir setahun sebelum Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina.
Dikatakan pula bahwa perang siber yang dilancarkan berupa serangan destruktif yang sedang berlangsung dan mengancam kesejahteraan sipil.
Dalam laporannya, Microsoft mencatat pada minggu pertama invasi para peretas Rusia menyerang sebuah penyiar media utama Ukraina.
Serangan itu dilakukan di hari yang sama ketika militer Rusia mengumumkan niatnya untuk menghancurkan target penyebar disinformasi dan mengarahkan serangan rudal terhadap menara TV di Kiev.
Microsoft menduga tujuan dari serangan terkoordinasi tersebut adalah untuk mengganggu atau menurunkan fungsi pemerintah dan militer Ukraina.
Sebagai bonus, serangan itu diharapkan bisa merusak kepercayaan publik pada lembaga terkait.
Microsoft mengatakan telah melacak hampir 40 serangan siber yang merusak, yang ditujukan pada ratusan sistem.
Sepertiga di antaranya bahkan secara langsung menargetkan organisasi pemerintah Ukraina di semua tingkatan, sementara 40 persen lainnya menargetkan infrastruktur penting.
Beberapa serangan yang dilakukan diidentifikasi sebagai model serangan penghapus, atau serangan yang bertujuan untuk menghapus data penting dalam sistem komputer yang diretas.
"Ketika pasukan Rusia pertama kali mulai bergerak menuju perbatasan dengan Ukraina, kami melihat upaya untuk mendapatkan akses awal ke target yang dapat memberikan informasi intelijen tentang militer Ukraina dan kemitraan asing," kata Microsoft.
Lebih lanjut, Micosoft menjelaskan bahwa para peretas sering memodifikasi malware mereka di setiap tugas demi menghindari deteksi. Jumlah serangan sebenarnya diduga jauh lebih besar dari apa yang sudah berhasil terdeteksi.
Hacker Rusia di Jaringan Digital NATO
Kelompok Analis Ancaman Google pada hari Rabu (30/3) melaporkan adanya aktivitas hacker Rusia pada jaringan digital NATO. Tidak hanya itu, hacker juga beraksi di sistem militer negara-negara Eropa Timur.
Dilansir dari Reuters, Google mengidentifikasi kelompok bernama Coldriver, atau Callisto, yang berbasis di Rusia sebagai dalang dari aksi peretasan.
Meskipun demikian, Google masih belum menjelaskan secara rinci militer mana yang menjadi sasaran dalam aksi yang disebutnya sebagai "kampanye phishing kredensial" tersebut.
"Kampanye ini dikirim menggunakan akun Gmail yang baru dibuat ke akun non-Google, sehingga tingkat keberhasilan kampanye ini tidak diketahui," kata Google dalam laporannya.
Lebih lanjut, Google juga menyebut Callisto telah menargetkan Pusat Keunggulan NATO.
Dalam sebuah pernyataan, pusat tersebut tidak secara langsung merespons laporan Google. Namun, mereka mengaku selalu melihat aktivitas siber berbahaya setiap hari.
Sejak melakukan invasi ke Ukraina akhir bulan lalu, Rusia telah terus-menerus membantah tuduhan melakukan serangan siber terhadap negara-negara Barat.
Kelompok Callisto yang dilacak Google kali ini memiliki rekam jejak yang cukup panjang dalam melakukan aksi peretasan ke jaringan pertahanan negara.
Pada tahun 2019, perusahaan keamanan siber Finlandia F-Secure Labs menggambarkan Callisto sebagai aktor ancaman yang tidak dikenal dan tertarik pada pengumpulan intelijen terkait dengan kebijakan luar negeri dan keamanan di Eropa. (*)
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "Microsoft: Serangan Siber dan Militer Rusia ke Ukraina Telah Terkoordinasi"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/280422-hacker.jpg)