Konflik Rusia Vs Ukraina
Pentagon Jamu 8 Produsen Senjata AS, Kucurkan Bantuan Rp 10,7 Triliun ke Ukraina
Perang Rusia kontra Ukraina diperkirakan akan berlangsung lama. Pentagon mengumpulkan delapan produsen senjata AS pada Rabu (13/4/2022).
Inggris juga mengatakan sedang mencoba memverifikasi laporan itu, setelah batalion sayap kanan Azov Ukraina menuduh sebuah pesawat tak berawak Rusia menjatuhkan “zat beracun” pada pasukan dan warga sipil di Mariupol.
“Saya ingin mengingatkan para pemimpin dunia bahwa kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh militer Rusia telah dibahas … pada saat itu, itu berarti bahwa perlu reaksi yang lebih keras dan lebih cepat terhadap agresi Rusia ,” ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. “Pasukan Rusia meninggalkan puluhan bahkan ratusan ribu benda berbahaya,” tambahnya.
Rencana embargo minyak Rusia Eksekutif Uni Eropa sedang menyusun proposal untuk embargo minyak terhadap Rusia, meskipun laporan menunjukkan belum ada kesepakatan.
Bank Prancis Societe Generale mengatakan akan keluar dari Rusia dan menerima kerugian 3 miliar euro dari penjualan unit Rosbanknya ke perusahaan yang terkait dengan oligarki Rusia.
Secara terpisah, Origin Energy mengatakan, Pemerintah Australia mengonfirmasi bahwa perusahaan tersebut tidak melanggar sanksi terhadap Rusia pada proyek gas di Northern Territory, di mana mitranya memiliki pemegang saham oligarki Rusia.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengadakan "pembicaraan langsung yang konstruktif" dengan Perdana Menteri India Narendra Modi menurut Gedung Putih.
AS sedang mencari lebih banyak bantuan dari India untuk menerapkan tekanan ekonomi pada Rusia atas invasi ke Ukraina.
Organisasi Perdagangan Dunia menilai Perang hampir dapat mengurangi separuh pertumbuhan perdagangan dunia tahun ini dan menurunkan pertumbuhan PDB global. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bersiap Perang Rusia-Ukraina Bisa Bertahun-tahun, Pentagon Kumpulkan 8 Produsen Senjata AS"