Model Rusia Ditemukan Tak Bernyawa di Koper, Sebut Putin 'Psikopat'

Model Rusia (23) Gretta Vedler ditemukan tak bernyawa di koper, usai setahun dinyatakan hilang.

Marca
TEMU - Model Rusia (23) Gretta Vedler ditemukan tak bernyawa di koper, setelah setahun berstatus hilang, dilansir Marca, Selasa (15/3/2022). 

TRIBUNGORONTALO.COM - Model Rusia (23) Gretta Vedler ditemukan tak bernyawa di koper, setelah setahun menghilang, dilansir Marca, Selasa (15/3/2022).

Diketahui, gadis itu awalnya dinyatakan hilang sebulan, usai memposting pesan bernada sarkasme di media sosialnya.

Ia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin 'psikopat'. Ia juga memprediksi bahwa kampanyenya (meningkatkan integritas Rusia) akan berakhir air mata.

“Mayat seorang model Rusia ditemukan tersimpan dalam koper lebih dari setahun, setelah dia menghilang. Menyusul kritiknya terhadap Vladimir Putin,” dikutip Mirror, Selasa (15/3/2022).

Faktanya ia memang terbunuh. Tapi bukan disebabkan perkataannya pada Presiden Rusia.

"Mantan pacarnya, Dmitry Korovin (23), mengakui pembunuhan sang model. Ia mencekiknya sampai mati, setelah keduanya bertengkar soal uang," tulis media Spanyol, Marca.

Dmitry mengakui pembunuhan itu.

Dalam pernyataannya, dia mengklaim bahwa setelah pertengkaran di sebuah hotel di Moskow, dia mencekiknya.

"Ia tidur di hotel tiga malam. Dan jasad pacarnya diletakkan di koper."

Ia kemudian membawa tubuhnya ke wilayah Lipetsk, kemudian meninggalkannya di bagasi mobil lebih dari setahun.

Kemudian Dmitry memposting foto dan membalas pesan secara berkala di media sosial Gretta. Tujuannya memberikan alibi kepada teman-temannya, pacarnya itu hidup.

Sahabat Gretta berkebangsaan Ukraina, Evgeniy Foster berusaha mencari keberadaan rekan Rusia nya itu.

Ia menemui temannya di Moscow, usai mendengar kabar 'hilang'.

Kepolisian Rusia lalu mengusut kejadian itu hingga setahun terakhir.

Ini tulisan Gretta di media sosial sebelum dinyatakan hilang:

“Mengingat fakta bahwa Putin mengalami banyak penghinaan di masa kanak-kanak, dia tidak bisa membela dirinya sendiri karena bentuk fisiknya.

Tidak mengherankan bahwa dia keluar dari sekolah hukum dan bergabung dengan KGB.

Takut kebisingan dan kegelapan, orang asing, sehingga sifat-sifat seperti hati-hati, menahan diri, dan kurangnya komunikasi dikembangkan sejak awal dalam karakter mereka.

Saya berasumsi, menurut pendapat saya, psikopat atau sosiopati jelas terlihat dalam Putin," tulisnya. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved