Pengeroyokan Malam Tahun Baru di Gorontalo, Ayah Anggota Polisi Meninggal, Korban Orang Baik

Malam Tahun Baru 2022 kelam bagi Ilham Kamaru alias Ili (49). Pria asal Kelurahan Padebuolo, Kecamatan Kota Timur.

Penulis: Redaksi | Editor: Lodie Tombeg
Tribun Gorontalo/Jil
TUNJUKAN BABUK - Kapolres Kota Gorontalo AKBP Suka Irawanto saat konferensi pers di Polresta Gorontalo, Senin (3/1/2022). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Malam Tahun Baru 2022 kelam bagi Ilham Kamaru alias Ili
(49). Pria asal Kelurahan Padebuolo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo ini meninggal dunia usai dikeroyok sekelompok orang, Sabtu (1/1/2022), sekira pukul 03.00 WITA.

Tragedi bermula ketika Ilham sedang berkumpul untuk menikmati momen pergantian tahun di
warung Potlot. Tiba-tiba muncul seorang pria, berinisial AS mengendarai sepeda motor lewat di
depan mereka sambil memainkan gas motornya.

Karena menimbulkan kebisingan, membuat Ilham dan rekan-rekannya segera menegur pelaku. Namun bukannya mengindahkan teguran, AS justru terus memainkan gas motornya seraya menatap tajam ke arah
Ilham dan rekan-rekannya.

Ilham cs mengejar AS yang hingga di ujung lorong. Merasa tak terima begitu saja tingkah laku AS, Ilham dan beberapa temannya memutuskan untuk menemui pelaku yang memang tempat tinggalnya berada tak jauh dari mereka.

Sesampainya di lokasi, Ilham cs sudah disambut AS bersama puluhan teman-temannya. Ilham lalu
menghampiri pelaku dan bertanya alasan perihal dirinya memainkan gas motor. Menurut beberapa saksi yang juga rekan Ilham, AS bukan hanya sekali saja melakukan perbuatan yang sama. Bukannya meminta maaf, AS malah menjawab dengan nada ketus, “Kinapa, kita ba gas-gas bikin mati pa ngoni?” ujar AS kepada Ilham cs seperti ditirukan seorang saksi mata.

Saat adu mulut itu, tiba-tiba seorang rekan AS memukul rekan Ilham di bagian kepala. Perkelahian pun tak terelakkan. Tak disangka ternyata AS dan teman-temannya sudah menyediakan pecahan botol, sajam dan lain-lain. “Dorang so siap deng pecahan botol, senjata tajam, seakan dorang so tunggu pa torang,” ungkap teman Ilham.

Merasa mendapatkan perlawanan yang tak seimbang, karena Ilham cs hanya bertangan kosong,
satu per satu kubu Ilham mulai berhamburan dan juga sempat adu jotos. Namun menurut
pengakuan temannya, mereka merasa ada yang janggal karena Ilham terlihat yang paling diincar
oleh AS dan beberapa temannya.

“Torang di situ ada banyak, tapi dorang langkahi torang dan pigi ba pukul pa Ili,” kata seorang
teman lain dari korban. Karena kalah jumlah, kubu Ilham pun terdesak. Di tengah situasi yang sudah chaos itu, Ilham dan satu temannya, SL terpisah dari rekan-rekannya. Nahas bagi Ilham yang mencoba melepaskan diri justru ambruk, dengan kondisi itulah dia mulai dianiaya AS dan teman-temannya.

Seorang rekan Ilham berinisial A, yang melihat korban dikeroyok, kemudian mencoba membantu
dengan mengayunkan kayu ke arah para pelaku sambil berteriak. “Ngoni ini sudah tidak baku ingat
orang!” ujarnya saat itu. Setelahnya, para pelaku penganiayaan lalu melarikan diri dari lokasi
kejadian.

Baca juga: Viral Wisata Gorontalo: Ramai-ramai Serbu Bumi Ceria Bone Bolango

Ketika dihampiri teman-temannya, Ilham masih sempat meminta air putih. Setelah minum air,
dia tak sadarkan diri. Menurut pengakuan beberapa saksi mata, pria yang teridentifikasi warga
Desa Toto Utara, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango itu sudah meninggal di tempat
kejadian perkara, sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Gorontalo.

Teman korban, SL menderita luka cukup serius di kepala dan telah mendapat perawatan berupa 3 dan 5 jahitan di dua bagian kepala. Korban IK meninggalkan istri, dan tiga orang anaknya. Anak sulung korban merupakan anggota kepolisian yang bertugas di Mabes Polri. Menurut pengakuan dari teman-temannya, korban adalah sosok yang baik, “Dia (IK) selalu datang kemari, torang memang setiap Tahun Baru sering
berkumpul begini. Almarhum orangnya baik dan tidak pernah bermasalah dengan orang lain.
Makanya torang heran, kenapa dia yang jadi sasarannya dorang,” ujar saksi lainnya.

Setelah menerima laporan tindak pidana pengeroyokan, Tim Gabungan arahan dari Kapolda
Gorontalo segera bergerak untuk memburu terduga tersangka. Hanya kurang dari 24 jam, dua
pelaku yang diduga kuat merupakan otak dari pembunuhan korban itu diamankan di wilayah
Kabupaten Bone Bolango.

Polresta Gorontalo hingga kini masih melakukan pemeriksaan secara intensif dan melakukan
pengembangan untuk mencari pelaku lainnya yang turut terlibat dalam penganiayaan korban, serta
mencari tahu motif dibalik tindakan tersangka AS yang memancing keributan dengan menggeber/
memainkan gas motornya di tempat korban berada. Karena saat ini baru terungkap bahwa pelaku
kala itu sedang di bawah pengaruh alkohol.

Dua pelaku penganiayaan atas nama AS alias Lingkong (25), dan AD alias Adit (17) kini telah
ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan pelaku lainnya yang berjumlah 6 orang yang diduga
terlibat langsung dalam penganiayaan akan segera diundang untuk dimintai keterangan lebih
lanjut.

Polisi telah mengamankan barang bukti berupa pecahan botol yang digunakan untuk melakukan
penganiayaan, dan sebilah gunting untuk melakukan penusukan.
“Barang bukti lainnya masih kita kembangkan, siapa tahu ada senjata tajam atau jenis yang lain.
Karena hasil visum, korban mengalami luka di bagian wajah dan dada sebelah kiri,” ujar Kapolres
Kota Gorontalo, AKBP Suka Irawanto, SIK, MSI, dalam konferensi pers di Polresta Gorontalo, Senin
(3/1/2022).

“ Untuk pasal yang disangkakan kepada tersangka nanti kita lakukan pengembangan, karena kita
masih mencari 7 orang yang ikut di tkp atau lokasi pada saat itu, untuk sementara yang
bersangkutan kita kenakan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman diatas 15 tahun,” tutup
Kapolresta Gorontalo. (Jil)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved