Kebakaran Rumah di Manado
2 Warga Tewas Akibat Kebakaran Rumah di Manado, Ini Identitas Mereka
Dua warga Minahasa Utara, Sulawesi Utara, tewas dalam kebakaran rumah di Perumahan Mapanget Griya Indah (MGI) III
Ringkasan Berita:
- Kebakaran rumah di Perumahan Mapanget Griya Indah III, Desa Mapanget
- Kebakaran terjadi sekitar pukul 03.15 Wita. Upaya penyelamatan terhambat karena api cepat membesar
- Polisi telah memeriksa saksi dan menunggu hasil pemeriksaan medis
TRIBUNGORONTALO.COM, Manado – Dua warga Minahasa Utara, Sulawesi Utara, tewas dalam kebakaran rumah di Perumahan Mapanget Griya Indah (MGI) III, Desa Mapanget, Kecamatan Talawaan, Jumat (22/11/2025) dini hari.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 03.15 Wita dan menelan korban seorang ayah serta anak perempuannya.
Melansir pemberitaan Tribun Manado, dua anggota keluarga lainnya mengalami luka bakar serius.
Kebakaran yang melanda rumah di ujung jalan buntu itu membuat warga sekitar panik dan berusaha memberikan pertolongan.
Namun upaya penyelamatan terhambat karena api cepat membesar dan jendela rumah dipasang terali besi.
Polres Minahasa Utara (Minut) langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan kebakaran.
Kasi Humas Polres Minut, Ipda Iskandar Mokoagow, menjelaskan pihaknya telah memeriksa tiga saksi serta mendapatkan keterangan dari pihak rumah sakit.
“Dalam peristiwa kebakaran yang menewaskan dua orang dan dua lainnya luka bakar, kami sudah memeriksa saksi-saksi dan menunggu hasil pemeriksaan medis,” kata Ipda Iskandar mewakili Kapolres Minut AKBP Auliya Djabar, seperti dikutip TribunGorontalo.com dari Tribun-Manado.co.id, Jumat.
Ia menambahkan, masyarakat di wilayah hukum Polres Minut diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran rumah.
Kebakaran pertama kali diketahui setelah istri korban berteriak meminta bantuan.
Api yang tiba-tiba membesar membuat penghuni rumah terjebak di dalam kamar.
Seorang saksi keluarga sempat berusaha membuka jendela kamar, namun terhalang terali besi.
Kobaran api semakin besar sehingga usaha penyelamatan tidak berhasil.
Saksi lain dari warga setempat mengatakan dirinya melihat api sudah menjulang tinggi saat tiba di lokasi.
Warga kemudian mencoba membobol jendela kamar depan, tetapi nyala api terlalu besar sehingga mereka terpaksa mundur.
Warga sekitar sempat mengevakuasi kendaraan di halaman rumah agar tidak ikut terbakar.
Namun satu mobil dan tiga sepeda motor tetap hangus dilalap api.
Sementara itu, opa korban dan seorang anak lainnya berhasil keluar, meski mengalami luka bakar.
Hasil pemeriksaan medis dari RS AURI menyebutkan korban luka mengalami luka bakar derajat 2-3 dengan luas luka mencapai 20-22 persen di bagian kepala, wajah, leher, punggung, dan lengan.
Sebanyak delapan unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit water cannon Brimob dikerahkan ke lokasi.
Meski demikian, rumah permanen tersebut rusak hingga 85 persen, terutama pada bagian atap dan perabotan.
Kasi Humas Polres Minut menjelaskan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
Kemungkinan dipicu oleh korsleting listrik, kebocoran gas, atau kelalaian penggunaan alat elektronik.
Baca juga: Detik-detik Pesawat Jatuh di Karawang, 5 Awak Berhasil Selamat
Kesaksian Warga dan Identitas Korban
Lely Mandias, warga sekitar, menduga kebakaran berasal dari korsleting listrik.
Menurutnya, pada malam sebelum kejadian listrik sempat padam akibat hujan deras.
“Malam sebelumnya memang sempat mati lampu dan hujan, tapi sudah menyala lagi sebelum kejadian,” ujarnya.
Ia menambahkan, hujan masih turun hingga pagi meski hanya gerimis.
Rumah yang terbakar berada di ujung jalan buntu sehingga sulit terpantau warga lain. Kondisi ini membuat pertolongan datang terlambat.
“Karena ini di jalan buntu, orang tidak cepat perhatikan kalau ada kebakaran,” jelas Lely.
Selain itu, kebakaran terjadi saat sebagian besar warga tengah tertidur pulas.
“Saat kejadian semua orang posisi sudah tidur, jadi nanti warga terbangun kaget karena api sudah membesar,” tambahnya.
Adanya kendaraan di halaman rumah diduga membuat api cepat membesar.
Satu mobil bahkan sempat meledak saat kejadian.
“Mobil itu dulu sering dipakai Zulfikar ketika masih menjadi driver online,” kata Lely.
Jenazah Zulfikar Syarif (32) dan anak sulungnya, Mafaza Humaira Syarif (7), telah dimakamkan di TPU Perum Paniki.
Artikel ini telah tayang di Tribun Manado
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Kebakaran-rumah-di-Perumahan-Mapanget-Griya-Indah-III-Desa-Mapanget.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.