Korsleting Diduga Picu Kebakaran RS TNI AL Bitung, Kerugian Capai Rp750 Juta

TRIBUNGORONTALO.COM – Kebakaran hebat terjadi di Kota Bitung dan menghanguskan Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL) dr. Wahyu Slamet pada Selasa malam, 7 Oktober 2025.

Api mulai terlihat sekitar pukul 21.55 WITA dan dengan cepat melahap dua fasilitas vital rumah sakit yang terletak di Jl. Yos Sudarso No. 26, Kelurahan Bitung Barat II, Kecamatan Maesa.

RS TNI AL dr. Wahyu Slamet Bitung selama ini dikenal sebagai pusat layanan kesehatan militer yang juga terbuka bagi masyarakat umum.

Rumah sakit ini melayani pasien dari Kota Bitung dan luar daerah, dengan dukungan dokter ahli, perawat profesional, serta peralatan medis yang lengkap dan modern.

Fasilitas rawat inap dan pengaturan jam besuk yang tertib menjadikan RS ini sebagai rujukan penting bagi warga di kaki Gunung Dua Saudara dan Pulau Lembeh.

Namun, suasana tenang berubah drastis ketika api tiba-tiba muncul dari area apotek.

Menurut keterangan Kapolsek Maesa, AKP Ferry Padama, api pertama kali terlihat di bagian apotek dan diduga berasal dari korsleting listrik. 

“Menurut saksi, api pertama kali muncul di bagian apotek. Dugaan sementara, sumber api berasal dari korsleting listrik di area apotek,” jelas AKP Ferry saat memberikan keterangan pada Rabu pagi, 8 Oktober 2025.

Kebakaran tersebut menghanguskan dua bangunan utama: Apotek RSAL dan Klinik Pratama ARU.

Kedua fasilitas ini merupakan bagian penting dari pelayanan medis harian rumah sakit. Obat-obatan, perlengkapan medis, dan dokumen penting yang berada di dalamnya ikut terbakar dalam insiden tersebut.

Proses pemadaman berlangsung intens dan melibatkan berbagai pihak.

Lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi, terdiri dari dua unit milik Pemkot Bitung, dua unit dari Pelindo, dan satu unit dari Perumda Bitung. 

Personel dari Koarmada VIII, anggota Polsek Maesa, serta warga sekitar turut membantu dalam upaya pemadaman api yang terus membesar.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian materiil akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp750 juta.

Jumlah tersebut mencakup kerusakan bangunan, peralatan medis, serta stok obat-obatan yang tidak sempat diselamatkan.

RS TNI AL Bitung kini tengah berupaya melakukan pemulihan layanan.

Meskipun dua fasilitas utama hangus terbakar, pihak rumah sakit berkomitmen untuk tetap melayani pasien dengan memaksimalkan ruang dan sumber daya yang tersisa.

Warga Bitung pun ramai menyampaikan dukungan dan doa di media sosial agar rumah sakit segera pulih dan kembali beroperasi secara optimal.(*)