PEMPROV GORONTALO
Kata Wagub Idah Syahidah: Seks Bebas Salah Satu Penyumbang Angka HIV di Gorontalo
Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah menegaskan bahwa seks bebas dan perilaku seksual berisiko menjadi penyumbang terbesar angka penularan
Ringkasan Berita:
- Kasus HIV di Provinsi Gorontalo pada 2025 tercatat mencapai 1.363 kasus, meningkat dibandingkan Desember 2024
- Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah menegaskan bahwa seks bebas dan perilaku seksual berisiko menjadi penyumbang terbesar penularan.
- Ia meminta penguatan peran keluarga, validasi data kesehatan, dan edukasi untuk mencegah penyebaran HIV di kalangan remaja.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah menegaskan bahwa seks bebas dan perilaku seksual berisiko menjadi penyumbang terbesar angka penularan HIV di Provinsi Gorontalo.
Hal itu disampaikan Idah saat membuka kegiatan Validasi Data Penemuan Kasus dan Pengobatan HIV-AIDS serta Penelusuran ODIV Hilang Semester II Tingkat Provinsi Gorontalo di Hotel Fox, Kamis (20/11/2025).
“Penyimpangan seksual, seks bebas, hingga pelecehan seksual yang bahkan melibatkan anak-anak di bawah umur, menjadi penyumbang terbesar kasus HIV. Tolong ini jadi atensi semua pihak khususnya keluarga dan lingkungan sekitar,” ujar Idah dalam sambutannya.
Baca juga: Ada 412 Remaja Gorontalo Terinfeksi HIV, Mayoritas Karena Seks Sesama Jenis
Data terbaru mencatat jumlah pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Gorontalo pada 2025 mencapai 1.363 kasus.
Angka ini meningkat 106 kasus dibandingkan laporan Desember 2024.
Dari keseluruhan angka tersebut, 412 kasus ditemukan pada kelompok remaja usia 15–24 tahun.
Sementara itu, risiko penularan tertinggi berasal dari hubungan seksual sesama jenis dengan total 591 kasus.
Pada kesempatan yang sama, Idah menekankan pentingnya validasi data di seluruh fasilitas kesehatan mulai dari klinik, puskesmas hingga rumah sakit.
Validasi dinilai menjadi tahap krusial karena masih terdapat kasus yang belum terlaporkan sehingga data riil sulit teridentifikasi.
Baca juga: Wahyudin Moridu Eks Anggota DPRD Gorontalo Rupanya Masih Sempat Terima Gaji usai Dipecat
“Sering kali ada kasus yang tidak terlaporkan sehingga jumlah sebenarnya sulit terdeteksi. Validasi data sangat penting agar kita mengetahui seberapa luas penyebarannya dan dapat segera melakukan pengobatan,” tegasnya.
Ia meminta instansi terkait seperti Dinas PPPA dan Dinas Kesehatan meningkatkan layanan serta penguatan edukasi kepada masyarakat, terutama anak dan remaja.
Idah juga berharap peran keluarga menjadi garda terdepan dalam pencegahan perilaku seksual berisiko.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/HIV-Wagub-Idah-Syahidah-Rusli-Habibie-saat-memberikan-sambutan.jpg)