Kasus Puskes Sipatana
Kapuskes Sipatana Kota Gorontalo Mendadak Sakit saat Didatangi Ombudsman, Ruangan Dikunci!
Kepala Puskesmas (Kapus) Sipatana, Kota Gorontalo mendadak sakit saat kantornya didatangi Ombudsman siang tadi, Kamis (20/11/2025).
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
Polemik ini bermula ketika viral di media sosial salah satu pasien dari Kelurahan Molosipat U, Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo tak dapat mobil ambulans karena sopir main voli ball.
Akibatnya, Havid S. Duto (41) meninggal dunia di RSUD Aloe Saboe karena asam lambung pada Senin (17/11/2025).
Menurut keterangan, sepupu korban Risnawati Duto saat korban mengalami sesak dan sudah gawat darurat pihak keluarga langsung menghubungi Puskemas Sipatana untuk meminjam ambulans.
"Dia sudah sesak di rumahnya, nah sest bilang (keluarga korban yang bekerja di Puskemas Sipatana) kalau pasien sudah harus dibawa ke rumah sakit," ungkapan di rumah duka, Selasa (18/11/2025).
Maka dengan keadaan genting seperti itu keluarga memutuskan untuk menelpon sopir ambulans agar menjemput pasien di rumah korban di Kelurahan Molosipat U.
"Sekitar 14.30 Wita sest keluarga kami telepon sopir tapi ditunggu-tunggu lama dia inisiatif telepon kapus," ujarnya.
Tapi jawaban Kepala Puskemas, Rita Bambang sungguh mencengangkan, di mana jawabannya sopir ambulns akan bertanding hari itu sehingga tidak bisa menjemput pasien.
"Kata kapusnya sopir dua-dua mau bertanding voli, nah keluarga bilang lagi tidak bisa hanya antar saja tidak bisa soalnya ini sudah akan bertanding," bebernya.
Si korban pun awalnya meminta untuk diantar menggunakan becak motor (bentor) tapi dilarang karena posisinya sempit hingga akhirnya menggunakan mobil online.
"Naik maxim saja ya karena kita ada beberapa orang," ucapnya.
Saat perjalanan pun mereka harus menghadapi macet karena pasien saat itu tidak menggunakan mobil ambulns yang memang diprioritaskan.
"Di jalan pun kami kena macet, karena ada perbaikan jalan, tapi maksud kami minta bantuan ambulans biar mempercepat proses ke rumah sakit," tegasnya.
Sampai di rumah sakit pasien masih dilakukan penanganan medis hingga sekitar pukul 18.30 Wita bada Magrib pun Havid menghebuskan napas terakhir.
"Sekitar dua jam dirawat dan akhirnya almarhum menghebuskan napas terakhirnya," ucapnya lirih.
Ia pun mengaku kecewa dengan jawaban kapus mementingkan untuk ikut main voli ketimbang menyelamatkan nyawa seseorang.
