PEMPROV GORONTALO
Gusnar Ismail Ungkap Kisah Unik Selama Tinggal di Rudis Gubernur Gorontalo
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, mengaku masih tak percaya dirinya kini menempati rumah dinas gubernur (rudis).
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, mengaku masih tak percaya dirinya kini menempati rumah dinas gubernur (rudis).
Pengakuan itu ia sampaikan dalam sambutannya pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Partai Demokrat Provinsi Gorontalo yang digelar di Grand Place Convention Center (GPCC) Kota Gorontalo, Rabu (12/11/2025).
Dalam forum tersebut, Gusnar tidak hanya memaparkan kondisi ekonomi dan progres pembangunan daerah, tetapi juga berbagi kisah unik yang menunjukkan rasa syukurnya.
“Kalau di rudis tidak ada urusan rapat, saya sering katakan ‘coba kalian tahan nafas satu menit dulu, benar kita ada di sini?’ Mereka bilang ‘benar, Pak’. Oleh karena itu mari bersyukur,” ujarnya, disambut gelak tawa para kader Demokrat.
Menurut Gusnar, rasa syukur itu harus diwujudkan dengan kerja nyata. Ia menilai, hasil Pilkada yang maksimal merupakan bukti kesolidan Partai Demokrat bersama koalisi.
“Kesyukuran itu harus ditunjukkan dengan kerja keras, membangun kekuatan partai yang solid,” tegasnya.
Sebagai kepala daerah yang juga menjabat di struktur DPP Partai Demokrat, Gusnar berpesan kepada seluruh kader agar tidak sungkan menyapanya ketika bertemu di lapangan.
“Saya tidak bisa menghafal semua wajah dan nama, tolong langsung diberi tahu,” katanya.
Ia kemudian mengisahkan momen ketika berkunjung ke Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Saat menyerahkan bantuan UMKM, seorang kader Demokrat menghampirinya dan memperkenalkan diri.
“Ketika saya menyerahkan bantuan UMKM, dia langsung merapat, lalu berbisik ‘Pak, saya ketua ranting di sini’,” cerita Gusnar.
Pengakuan itu, kata dia, langsung disambut dengan pelukan hangat.
“Tunjukkan diri bahwa saya temannya Pak Gusnar,” ujarnya.
Baca juga: Identitas 2 Tersangka Kasus Transaksi Fiktif Bank BUMN di Gorontalo Terungkap
Rakerda Demokrat dan Aspirasi Pinogu
Kegiatan Rakerda tersebut juga dihadiri oleh Sekjen DPP Demokrat Herman Khaeron, Ketua DPD Demokrat Provinsi Gorontalo Erwinsyah Ismail, serta jajaran pengurus DPC dan kader partai di seluruh tingkatan.
Selain konsolidasi politik, forum ini juga menjadi ajang menyampaikan aspirasi masyarakat. Salah satunya terkait akses jalan menuju Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango.
Ketua DPD Demokrat Provinsi Gorontalo, Erwinsyah Ismail, menitipkan pesan khusus kepada Sekjen Demokrat agar disampaikan kepada Menteri PUPR, Dody Hanggodo.
“Dari mimbar ini saya ingin menyampaikan, kami minta tolong Pak Sekjen, agar diberitahukan kepada salah satu pengurus DPP kami yang menjadi Menteri PUPR, Pak Dody Hanggodo,” ujar Erwin.
Pesan tersebut bukan tanpa alasan. Aspirasi serupa telah berkali-kali disuarakan masyarakat dan aliansi pejuang jalan menuju Pinogu.
Pinogu sendiri merupakan kecamatan yang selama puluhan tahun seolah terisolasi dari geliat pembangunan. Akses jalan yang sulit membuat wilayah ini tertinggal dalam aktivitas ekonomi, layanan kesehatan, maupun pendidikan.
“Hari ini ada aliansi masyarakat yang berkali-kali berdiskusi dengan kami memperjuangkan akses jalan,” ungkap Erwin.
Ia menambahkan, perjuangan masyarakat Pinogu bukan baru dimulai hari ini. Sejak Gorontalo memisahkan diri dari Provinsi Sulawesi Utara, wilayah tersebut tetap sulit dijangkau dan belum tersentuh pembangunan memadai.
Meski demikian, Erwin menyampaikan optimisme. Menurutnya, perjuangan masyarakat Pinogu mulai mendapat perhatian di tingkat nasional.
“Hari ini mereka rapat di Senayan dan Alhamdulillah mendapat dukungan yang baik,” ujarnya.
Ia berharap melalui forum politik ini, pesan dari Gorontalo dapat sampai ke pusat, khususnya Kementerian PUPR.
Baginya, membuka akses jalan menuju Pinogu bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga simbol keadilan bagi daerah terpencil yang selama ini menunggu sentuhan kemajuan.
Kecamatan Pinogu di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, hingga kini masih dikenal sebagai daerah terpencil dan terisolasi.
Wilayah yang kerap disebut sebagai “surga tersembunyi” ini memiliki potensi wisata alam yang indah, namun akses jalan yang sulit membuat Pinogu lama terpinggirkan dari pembangunan.
Pinogu terletak di kawasan Pegunungan Bone Bolango. Untuk menuju ke sana, masyarakat harus menempuh jalur ekstrem dengan kendaraan roda dua atau berjalan kaki.
Kondisi ini sudah berlangsung selama puluhan tahun, sehingga aktivitas ekonomi, layanan kesehatan, dan pendidikan di wilayah tersebut berjalan terbatas.
Meski minim fasilitas, Pinogu menyimpan potensi besar sebagai destinasi ekowisata. Hutan tropis, air terjun, serta panorama alam yang masih asri menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Namun, keterbatasan akses jalan membuat potensi tersebut belum tergarap maksimal.
Selama lebih dari dua dekade, masyarakat Pinogu terus menunggu perhatian serius pemerintah untuk membuka akses jalan yang layak.
Bagi warga, pembangunan infrastruktur bukan hanya soal kemudahan transportasi, tetapi juga simbol keadilan bagi daerah terpencil yang selama ini menanti sentuhan kemajuan.
(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Gusnar-mengungkapkan-kisah-unik-selama-menempati-rumah-dinas-gubernur.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.