Gorontalo Hari Ini
Lewat Rakerda, Demokrat Gorontalo Dorong Pusat Bangun Akses Jalan Pinogu
Di tengah nuansa biru khas Demokrat, terselip aspirasi besar dari masyarakat atas akses jalan menuju Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Ringkasan Berita:
- Ketua DPD Demokrat Gorontalo menitipkan aspirasi masyarakat Pinogu kepada DPP Demokrat
- Kecamatan Pinogu di Bone Bolango masih terisolasi dengan akses jalan ekstrem
- Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Aliansi Masyarakat Pinogu mendorong solusi lewat FGD
TRIBUNGORONTALO.COM – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Partai Demokrat Provinsi Gorontalo yang digelar di Grand Place Convention Center (GPCC) Kota Gorontalo tak hanya menjadi ajang konsolidasi politik.
Di tengah nuansa biru khas Demokrat, terselip aspirasi besar dari masyarakat atas akses jalan menuju Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango.
Kegiatan yang turut dihadiri Sekjen DPP Demokrat Herman Khaeron dan Ketua Komite Kepala Daerah DPP Demokrat Gusnar Ismail, yang juga mantan Gubernur Gorontalo, menjadi forum penting untuk menyampaikan pesan daerah ke pusat.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD Demokrat Provinsi Gorontalo, Erwinsyah Ismail, menyampaikan pesan khusus dari mimbar Rakerda.
“Dari mimbar ini saya ingin menyampaikan, kami minta tolong Pak Sekjen, agar diberitahukan kepada salah satu pengurus DPP kami yang menjadi Menteri PUPR, Pak Dody Hanggodo,” ujar Erwin di akhir sambutannya.
Pesan tersebut bukan tanpa alasan. Erwin menegaskan bahwa aspirasi serupa telah berkali-kali disuarakan masyarakat dan aliansi pejuang jalan menuju Pinogu.
Pinogu sendiri merupakan kecamatan yang selama puluhan tahun seolah terisolasi dari geliat pembangunan. Akses jalan yang sulit membuat wilayah ini tertinggal dalam aktivitas ekonomi, layanan kesehatan, maupun pendidikan.
“Hari ini ada aliansi masyarakat yang berkali-kali berdiskusi dengan kami memperjuangkan akses jalan,” ungkap Erwin.
Ia menambahkan, perjuangan masyarakat Pinogu bukan baru dimulai hari ini. Sejak Gorontalo memisahkan diri dari Provinsi Sulawesi Utara, wilayah tersebut tetap sulit dijangkau dan belum tersentuh pembangunan memadai.
Meski demikian, Erwin menyampaikan optimisme. Menurutnya, perjuangan masyarakat Pinogu mulai mendapat perhatian di tingkat nasional.
“Hari ini mereka rapat di Senayan dan Alhamdulillah mendapat dukungan yang baik,” ujarnya.
Ia berharap melalui forum politik ini, pesan dari Gorontalo dapat sampai ke pusat, khususnya Kementerian PUPR.
Baginya, membuka akses jalan menuju Pinogu bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga simbol keadilan bagi daerah terpencil yang selama ini menunggu sentuhan kemajuan.
Kecamatan Pinogu di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, hingga kini masih dikenal sebagai daerah terpencil dan terisolasi.
Wilayah yang kerap disebut sebagai “surga tersembunyi” ini memiliki potensi wisata alam yang indah, namun akses jalan yang sulit membuat Pinogu lama terpinggirkan dari pembangunan.
Pinogu terletak di kawasan Pegunungan Bone Bolango. Untuk menuju ke sana, masyarakat harus menempuh jalur ekstrem dengan kendaraan roda dua atau berjalan kaki.
Kondisi ini sudah berlangsung selama puluhan tahun, sehingga aktivitas ekonomi, layanan kesehatan, dan pendidikan di wilayah tersebut berjalan terbatas.
Meski minim fasilitas, Pinogu menyimpan potensi besar sebagai destinasi ekowisata. Hutan tropis, air terjun, serta panorama alam yang masih asri menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Namun, keterbatasan akses jalan membuat potensi tersebut belum tergarap maksimal.
Selama lebih dari dua dekade, masyarakat Pinogu terus menunggu perhatian serius pemerintah untuk membuka akses jalan yang layak.
Bagi warga, pembangunan infrastruktur bukan hanya soal kemudahan transportasi, tetapi juga simbol keadilan bagi daerah terpencil yang selama ini menanti sentuhan kemajuan.
Baca juga: 51 Hari Sejak Pemecatan Wahyudin Moridu, Belum Ada PAW di DPRD Gorontalo
Dukungan Pemerintah Daerah
Sebelumnya, Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menerima audiensi Aliansi Masyarakat Pinogu di Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo, Kamis (2/9/2025).
Pertemuan ini menjadi ruang dialog penting antara pemerintah daerah dan perwakilan masyarakat terkait persoalan akses jalan dari Suwawa menuju Pinogu yang telah puluhan tahun menjadi aspirasi warga.
Juru Bicara Gubernur Gorontalo, Alvian Mato, menjelaskan bahwa agenda utama pertemuan tersebut membahas rencana pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD). FGD ini akan mempertemukan berbagai elemen masyarakat, tokoh, organisasi, dan pemerintah terkait.
“Agenda tadi adalah rencana FGD dalam membahas persoalan akses jalan dari Suwawa menuju Pinogu yang sampai hari ini belum ada titik temu. Sudah sekitar 80 tahun, katanya, belum ada akses jalan,” ujar Alvian.
Dalam audiensi tersebut, perwakilan masyarakat secara khusus meminta agar Gubernur dapat hadir langsung dalam FGD untuk mendengarkan aspirasi warga. Menanggapi permintaan itu, Gubernur Gusnar menyatakan komitmennya.
“Pak Gub tadi menyampaikan Insyaallah untuk menindaklanjuti ini,” tambah Alvian.
Lebih lanjut, Alvian mengungkapkan bahwa Gubernur Gorontalo juga telah mengambil langkah konkret dengan melayangkan surat resmi kepada kementerian terkait di pusat.
“Gubernur sudah menyurati Kementerian untuk bertemu langsung dengan Pak Menteri. Terkait masalah pokok ini harus dibicarakan dengan menteri terkait, khususnya mengenai izin dari Menteri Kehutanan terkait pembuatan jalan di hutan lindung,” jelasnya.
Menurut Alvian, problem utama pembangunan jalan ini adalah status kawasan hutan lindung dan konservasi yang membatasi pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, FGD yang direncanakan akan menjadi wadah musyawarah bersama untuk mencari jalan keluar dan mendudukkan regulasi.
“Di sinilah yang akan ditemukan titik temu antara persepsi masyarakat dengan persepsi pemerintah serta mendudukkan regulasi ini,” pungkas Alvian.
Koordinator Divisi Data Aliansi Pinogu Merdeka, Rahmat Kasadi, menuturkan bahwa audiensi dengan Gubernur ini merupakan kelanjutan dari aksi dan kajian yang telah dilakukan sebelumnya.
"Sebelum pertemuan ini, kami telah melaksanakan aksi pada tanggal 1 September. Kemudian setelah aksi itu kami lakukan kajian dan diskusi, dan pada hari Senin tanggal 6 September kita akan melakukan focus group discussion (FGD),” ujarnya.
FGD tersebut rencananya akan dilaksanakan di Kantor DPRD Kabupaten Bone Bolango dengan mengundang seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan instansi vertikal seperti BPK RI, Kejaksaan Negeri, dan BWS.
Rahmat berharap, FGD ini tidak lagi menjadi ruang perdebatan tentang boleh atau tidaknya jalan dibangun, melainkan upaya kolektif menemukan solusi yang realistis.
"Harapan sudah seperti yang disampaikan, ini bukan lagi persoalan kita berdebat tentang masalah jalan ini bisa dibangun atau tidak, tapi ada beberapa poin memang dari beberapa peraturan Kementerian kemudian harus kita tafsir dan kita dudukkan," katanya.
Rahmat menekankan bahwa Pinogu memiliki nilai historis dan budaya yang penting bagi Gorontalo. Akses jalan ini bahkan sudah dirintis sejak era pahlawan Gorontalo, Nani Wartabone, pada tahun 1957.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi sumbangsih kepada pemerintah Kabupaten Bone Bolango khususnya dan Provinsi Gorontalo untuk mencari solusi bahkan bila kita bisa mendapatkan APBN dari pemerintah pusat untuk kepentingan sepenuhnya bagi masyarakat Kecamatan Pinogu,” tutup Rahmat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Suansa-Rakerda-DPD-Demokrat-Provinsi-Gorontalo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.