Hari Santri Nasional

Orang Tua Santri di Gorontalo Dorong Anak Lanjut ke Pesantren, Ingin Jadi Generasi Saleh

Peringatan Hari Santri di Kota Gorontalo menjadi momen refleksi bagi banyak orang tua tentang pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak mereka. 

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
HARI SANTRI -- Citra Rumako bersama anaknya di Kelurahan Liluwo, Kota Gorontalo, Kamis (23/10/2025). Ia berharap anaknya terus menimba ilmu agama dan kelak melanjutkan pendidikan di pesantren. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Peringatan Hari Santri di Kota Gorontalo menjadi momen refleksi bagi banyak orang tua tentang pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak mereka. 

Dua di antaranya adalah Fatma Usman dan Citra Rumako, orang tua santri dari Kecamatan Sipatana dan Kota Tengah, yang sama-sama berharap anak mereka tumbuh menjadi generasi yang saleh dan berilmu agama.

FatmaUsman, warga Kelurahan Tanggikiki, Kecamatan Sipatana, mengaku sudah lama mengikut sertakan anaknya di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).

“Anak saya sudah lama ikut TPQ,” ujarnya.

Fatma menuturkan, anaknya telah mengikuti kegiatan TPQ selama kurang lebih tiga tahun. 

Ia berharap juga berhadap proses belajar di TPQ dapat membentuk karakter anaknya menjadi pribadi yang berakhlak baik dan taat beragama.

“Insya Allah agar jadi anak yang saleh,” ucapnya penuh harap.

Selama mengikuti kegiatan di TPQ, Fatma mengaku melihat perkembangan positif pada anaknya. Salah satunya, anaknya kini sudah lancar membaca Al-Qur’an.

“Dengan masuk TPQ anaknya sudah lancar membaca Al-Qur’an,” katanya.

Sementara itu, pengalaman serupa juga dirasakan Citra Rumako, warga Kelurahan Liluwo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.

Citra mengaku anaknya baru mengikuti TPQ selama hampir satu tahun.

“Kalau anak saya baru mau satu tahun,” ujarnya.

Meski belum lama, Citra merasa bersyukur karena anaknya sudah menunjukkan kemajuan dalam belajar agama.

Hasilnya, sang anak sudah mulai bisa membaca dan menghafal beberapa surah dalam Al-Qur’an.

Tak berhenti di situ, Citra juga berkomitmen untuk terus mendukung anaknya menimba ilmu agama di jenjang yang lebih tinggi.

“Insya Allah kalau sudah lulus SD akan lanjut pesantren,” katanya.

Bagi kedua orang tua ini, pendidikan agama bukan hanya tentang hafalan ayat, melainkan tentang pembentukan karakter dan nilai moral sejak dini.

Mereka berdua turut hadir dalam kegiatan untuk mengikuti Apel Hari Santri yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kota Tengah bekerja sama dengan KUA Kecamatan Sipatana dan Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo.

Kegiatan berlangsung meriah dan penuh semangat. 

Para santri tampak mengenakan busana khas putih-putih sambil menebar seny7m semangat. 

Tema peringatan Hari Santri tahun ini adalah “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.”

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Misnawaty Nuna, mengatakan bahwa tema Hari Santri tahun ini memiliki makna mendalam bagi generasi muda, khususnya para santri.

“Jadi kalau kita melihat dari tema ini bahwa perjuangan santri yang sudah dimulai tahun 1945 yang lalu saat Indonesia merdeka, diinginkan bahwa mereka ini nanti ke depan akan menjadi 'influencer' buat apa generasi-generasi ke depan,” ujar Misnawaty.

Ia menambahkan, di era digital seperti saat ini, santri harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan informasi.

“Bahkan mereka diminta untuk bisa mengikuti perkembangan, dan apalagi sekarang ini perkembangannya kan terkait dengan media sosial kemudian penggunaan IT, penggunaan AI,” tambahnya.

Misnawaty berharap, santri yang selama ini dikenal tekun belajar di pondok pesantren juga dapat menjadi pelopor kemajuan dengan beradaptasi terhadap perubahan zaman.

“Santri yang mungkin biasanya dikenal di pondok-pondok pesantren tapi mereka diminta juga untuk kita perkembangan yang harus bagaimana menyesuaikan diri,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala KUA Kecamatan Kota Tengah sekaligus Plt Kepala KUA Kecamatan Sipatana, Marton Abdurrahman, menjelaskan bahwa Hari Santri merupakan agenda rutin yang setiap tahun dilaksanakan oleh KUA.

“Yang pertama apel santri di tingkat TPA/TPQ yang ada di dua wilayah,” katanya.

Marton menyebut, jumlah santri yang ikut dalam apel kali ini mencapai ribuan, berasal dari 38 TPA/TPQ di Kecamatan Kota Tengah dan 22 TPA/TPQ di Kecamatan Sipatana, total sebanyak 60 lembaga.

“Ini merupakan santri dan santriyawan yang ada di ketua TPA dan TPQ,” jelasnya.

Selain apel santri, kegiatan juga diisi dengan pemberian santunan kepada orang tua santri yang tidak mampu sebanyak 60 paket berisi kebutuhan pokok seperti beras, minyak, susu, dan gula.

Tak hanya itu, para santri juga terlibat dalam penanaman 60 pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

“Penanaman pohon dilakukan simbolis dan dilanjutkan di tingkat TPA TPQ masing-masing wilayah,” tutupnya. 

(*) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved