Hari Santri Nasional

Orang Tua Santri di Gorontalo Dorong Anak Lanjut ke Pesantren, Ingin Jadi Generasi Saleh

Peringatan Hari Santri di Kota Gorontalo menjadi momen refleksi bagi banyak orang tua tentang pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak mereka. 

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
HARI SANTRI -- Citra Rumako bersama anaknya di Kelurahan Liluwo, Kota Gorontalo, Kamis (23/10/2025). Ia berharap anaknya terus menimba ilmu agama dan kelak melanjutkan pendidikan di pesantren. 

“Insya Allah kalau sudah lulus SD akan lanjut pesantren,” katanya.

Bagi kedua orang tua ini, pendidikan agama bukan hanya tentang hafalan ayat, melainkan tentang pembentukan karakter dan nilai moral sejak dini.

Mereka berdua turut hadir dalam kegiatan untuk mengikuti Apel Hari Santri yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kota Tengah bekerja sama dengan KUA Kecamatan Sipatana dan Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo.

Kegiatan berlangsung meriah dan penuh semangat. 

Para santri tampak mengenakan busana khas putih-putih sambil menebar seny7m semangat. 

Tema peringatan Hari Santri tahun ini adalah “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.”

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Misnawaty Nuna, mengatakan bahwa tema Hari Santri tahun ini memiliki makna mendalam bagi generasi muda, khususnya para santri.

“Jadi kalau kita melihat dari tema ini bahwa perjuangan santri yang sudah dimulai tahun 1945 yang lalu saat Indonesia merdeka, diinginkan bahwa mereka ini nanti ke depan akan menjadi 'influencer' buat apa generasi-generasi ke depan,” ujar Misnawaty.

Ia menambahkan, di era digital seperti saat ini, santri harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan informasi.

“Bahkan mereka diminta untuk bisa mengikuti perkembangan, dan apalagi sekarang ini perkembangannya kan terkait dengan media sosial kemudian penggunaan IT, penggunaan AI,” tambahnya.

Misnawaty berharap, santri yang selama ini dikenal tekun belajar di pondok pesantren juga dapat menjadi pelopor kemajuan dengan beradaptasi terhadap perubahan zaman.

“Santri yang mungkin biasanya dikenal di pondok-pondok pesantren tapi mereka diminta juga untuk kita perkembangan yang harus bagaimana menyesuaikan diri,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala KUA Kecamatan Kota Tengah sekaligus Plt Kepala KUA Kecamatan Sipatana, Marton Abdurrahman, menjelaskan bahwa Hari Santri merupakan agenda rutin yang setiap tahun dilaksanakan oleh KUA.

“Yang pertama apel santri di tingkat TPA/TPQ yang ada di dua wilayah,” katanya.

Marton menyebut, jumlah santri yang ikut dalam apel kali ini mencapai ribuan, berasal dari 38 TPA/TPQ di Kecamatan Kota Tengah dan 22 TPA/TPQ di Kecamatan Sipatana, total sebanyak 60 lembaga.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved