PEMPROV GORONTALO

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Fokus Atasi Stunting dan Perkuat Peran Perempuan

Gusnar menuturkan bahwa keberadaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia menjadi salah satu kebanggaan daerah

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga
ATASI STUNTING — Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail beri sambutan pada kegiatan PPA, Rabu (8/10/2025). Gusnar juga mengulas capaian indeks pembangunan gender di Provinsi Gorontalo. (Sumber foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga) 

TRIBUNGORONTALO.COM – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menegaskan bahwa isu perempuan, anak, pendidikan, serta penanganan stunting merupakan fokus utama pemerintah daerah.

Hal tersebut disampaikannya saat mendampingi rangkaian kunjungan kerja Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) RI di Gorontalo.

Gusnar menuturkan bahwa keberadaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia menjadi salah satu kebanggaan daerah karena termasuk dalam sekolah unggulan berskala nasional. Sekolah ini bahkan diarahkan untuk mampu bersaing di tingkat global, sesuai arahan Presiden Prabowo yang diteruskan melalui Wamen PPA.

“Targetnya, MAN Insan Cendekia yang sudah skala nasional ini bisa naik level. Kami ingin anak-anak Gorontalo bisa bersaing di tingkat global,” katanya kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).

Selain itu, Gusnar juga mengulas capaian indeks pembangunan gender di Provinsi Gorontalo. Menurutnya, meskipun angka indeks masih tergolong rendah, tren peningkatannya cukup menggembirakan. 

Sementara itu, indeks ketimpangan gender yang masih tinggi juga menunjukkan kecenderungan menurun. 

Hal ini dianggap sebagai pertanda bahwa upaya pengarusutamaan gender mulai membuahkan hasil.

Namun, ia menekankan bahwa tantangan terbesar yang harus segera ditangani adalah stunting. Data tahun 2023 menunjukkan prevalensi stunting di Gorontalo masih berada pada angka 24 persen. 

Menurutnya, angka ini cukup tinggi dan perlu menjadi perhatian serius semua pihak.

Gusnar menegaskan, penanganan stunting tidak bisa berhenti pada forum atau rapat semata, melainkan harus turun langsung ke lapangan.

“Anak-anak yang berisiko stunting harus ditemukan dan ditangani. Kita semua punya tanggung jawab yang sama,” tegasnya.

Gubernur menyampaikan target pemerintah daerah untuk menekan prevalensi stunting hingga di bawah 20 persen pada tahun 2025. 

Ia mengaku tidak ingin cepat berpuas diri dengan capaian tahun-tahun sebelumnya. 

Menurutnya, capaian yang ada bukanlah semata hasil kerja individu, tetapi tanggung jawab bersama pemerintah daerah dan masyarakat.

Isu pengarusutamaan gender juga ia kaitkan dengan bidang ketenagakerjaan dan ekonomi. Menurutnya, lapangan kerja bagi perempuan semakin terbuka, apalagi dengan adanya kebijakan Presiden Prabowo mengenai program makan bergizi gratis. Perempuan bisa terlibat mulai dari dapur, pekarangan, hingga proses produksi pangan.

“Tidak harus pekerjaan berat, cukup dengan menanam cabai, tomat, bawang, atau kebutuhan dasar lainnya. Itu sudah sangat membantu,” ujarnya.

Gusnar juga menyinggung program Satuan Pendidikan Pangan dan Gizi (SPPG) di Gorontalo. 

Saat ini baru ada 18 unit yang beroperasi, padahal target tahun ini mencapai 80 unit. 

Ia khawatir jika seluruh SPPG sudah berjalan, sementara pasokan pangan tidak mencukupi, maka pasar justru akan kekurangan bahan baku. 

Oleh karena itu, ia mendorong agar alokasi anggaran difokuskan untuk mendukung pekarangan produktif dan tanaman pangan di desa.

Baca juga: Atasi Stunting, Wamen Veronica Tan Dorong Kebun Komunitas Bergizi di Desa Gorontalo

Dalam forum tersebut, Gubernur meminta agar pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) memberi porsi lebih pada pemberdayaan perempuan di bidang pangan. 

Ia mengatakan, ibu-ibu di kampung dan desa memiliki peran penting dalam menutup kebutuhan bahan baku untuk mendukung program gizi nasional.

“Saya minta ini benar-benar dibahas dan dimasukkan dalam rekomendasi forum, agar kita punya arah yang jelas,” katanya.

Dengan dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta partisipasi organisasi perempuan, Gusnar optimistis Gorontalo mampu menekan angka stunting, memperkuat ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan.

 

(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved