Mapala Gorontalo Meninggal

Wadek FIS Universitas Negeri Gorontalo Akui Tanda Tangannya Dipalsukan Panitia Diksar Mapala

Kasus kematian mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Muhammad Jeksen (MJ), usai mengikuti diksar Mapala Butaiyo Nusa, mengungkap fakta baru.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga
DIKSAR MAPALA -- Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Gorontalo, Renol Hasan, saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Rabu (1/10/2025). Renol menyebut tanda tangannya dipalsukan oleh panitia Mapala Buntaiyo Nusa. 

"Kami tetap menginginkan kasus ini diproses secara hukum," tegasnya.

Keluarga belajar dari kasus serupa yang pernah terjadi di Gorotalo. Penyelidikan sering kali berlarut-larut karena terduga pelaku tidak mengakui adanya kekerasan fisik. 

Namun, Elfin menyebut situasi kali ini berbeda karena sudah ada pengakuan dari salah satu koordinator lapangan (Korlap).

"Sedangkan kasus sekarang ini, ada pengakuan dari Korlap yang mengatakan bahwa di situ ada kekerasan fisik, yang mana yang melakukan adalah senior-senior mereka dan Korlap itu sendiri," bebernya.

Elfin menegaskan bahwa pengakuan tersebut merupakan bukti penting yang menguatkan dugaan adanya tindak kekerasan dalam kegiatan Diksar tersebut.  

MJ meninggal dunia pada Senin (22/9/2025) pagi setelah sempat dirawat di RSUD Aloei Saboe Gorontalo.

Untuk mengungkap penyebab kematian, polisi sudah memeriksa 17 saksi yang terdiri dari 11 panitia Diksar dan enam peserta yang mengikuti kegiatan bersama MJ.

Meskipun pihak kepolisian telah melakukan visum, belum ada kesimpulan resmi terkait penyebab pasti kematian korban.

 

 

(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved