Mapala Gorontalo Meninggal
Muhamad Jeksen Mahasiswa Gorontalo Sebelum Meninggal: Jemput Saya Kak, Saya Sakit
La Ode Amar, senior mahasiswa di salah satu paguyuban, mengungkap detik-detik terakhir bersama Muhamad Jeksen (MJ), mahasiswa UNG
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – La Ode Amar, senior mahasiswa di salah satu paguyuban, mengungkap detik-detik terakhir bersama Muhamad Jeksen (MJ), mahasiswa UNG yang meninggal usai mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mapala.
Amar mengaku menerima pesan dari MJ pada Minggu malam sekitar pukul 20.00–21.00 Wita.
“Jemput saya kak, saya sakit bawa saya ke rumah sakit,” kata Amar menirukan pesan MJ.
Awalnya Amar mengira MJ hanya mengalami sakit ringan.
Namun ketika menjemput di sekretariat Mapala, ia langsung terkejut melihat kondisi rekannya.
“Mukanya bengkak sudah tidak berbentuk,” ungkap Amar.
Menurutnya, wajah korban tampak bengkak mulai dari pipi hingga leher.
MJ bahkan kesulitan berbicara dan hanya bisa berkomunikasi lewat tulisan di ponsel.
MJ kemudian dibawa ke RS Bunda, tetapi karena ruang perawatan penuh, ia dipindahkan ke RS Aloei Saboe sekitar pukul 22.00 Wita.
Saat ditanya penyebab luka, korban hanya menjawab singkat.
“Saya sempat tanya, katanya terbentur,” ujar Amar.
Belakangan diketahui MJ memiliki penyakit bawaan hemofilia sejak kecil, yang membuat tubuhnya sangat rentan meski hanya mengalami benturan ringan.
Amar mengaku kaget saat mendapat kabar duka pada Senin pagi.
“Saya kaget, baru subuh saya kembali, ternyata sudah ada informasi yang bersangkutan meninggal,” tuturnya dengan nada berduka.
Jenazah MJ rencananya akan diautopsi. Sementara orang tuanya masih dalam perjalanan dari Muna, Sulawesi Tenggara menuju Gorontalo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.