Viral Anggota DPRD Gorontalo

Sosok Wahyudin Moridu, Aleg DPRD Provinsi Gorontalo yang Viral karena Pernyataan Kontroversial

Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, viral usai video pernyataannya kontroversial terkait penggunaan uang negara tersebar luas.

|
Kolase TribunGorontalo.com
JEJAK KONTROVERSI -- Kolase foto Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo. Wahyudin kini tenagah disorot warga Indonesia karena kata-kata kontroversialnya. Berikut profilnya 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Masyarakat Gorontalo sempat digemparkan setelah beredar video seorang Anggota Legislatif (Aleg) yang menuai perhatian publik.

Anggota Legislatif adalah wakil rakyat yang duduk di parlemen, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, bertugas menyusun peraturan, mengawasi jalannya pemerintahan, serta memperjuangkan aspirasi masyarakat dari daerah pemilihannya.

Dalam video yang viral, kata-kata Wahyudin Moridu dianggap kontroversial. 

Ia terdengar berkata, “Kita rampok ajah uang negara ini kan. Kita habiskan ajah, biar negara ini makin miskin,” sambil tertawa. 

Pernyataan ini memicu respons keras dari masyarakat.

Dilansir dari berbagai sumber, Wahyudin Moridu ini lahir di Desa Kota Raja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, pada tahun 1995, sehingga kini berusia 30 tahun dan menjadi aleg termuda di DPRD Provinsi Gorontalo

Ia merupakan putra dari orang tua yang juga pernah duduk di kursi DPRD Kabupaten Boalemo, menandakan latar belakang keluarga yang berpengalaman di dunia politik.

Jejak karier politik Wahyudin dimulai di DPRD Kabupaten Boalemo, di mana ia menjabat selama tiga periode. 

Sebagai anggota DPRD kabupaten, ia bertugas memperjuangkan aspirasi warga, menyusun peraturan daerah kabupaten, serta mengawasi pelaksanaan program dan anggaran pemerintah setempat, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Boalemo.

Setelah mengabdi di tingkat kabupaten, Wahyudin melanjutkan kariernya di DPRD Provinsi Gorontalo periode 2024–2029 dan saat ini tergabung di Komisi I, yang membidangi hukum dan pemerintahan. 

Komisi ini memiliki tanggung jawab melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah, kebijakan pemerintahan, serta administrasi publik di tingkat provinsi. 

Selain itu, Komisi I membahas rancangan peraturan daerah terkait hukum, menampung aspirasi masyarakat, dan memberikan rekomendasi agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif, transparan, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Wahyudin berasal dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), partai nasionalis yang fokus pada kesejahteraan rakyat. 

Anggota DPRD dari PDIP biasanya mengusung program pembangunan daerah, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan pelayanan publik.

Politisi dari Dapil V (Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato) ini sempat kalah pada Pemilu 2024. 

Namun, melalui pemungutan suara ulang, Wahyudin memperoleh 5.654 suara, sehingga berhasil menjadi anggota DPRD Provinsi Gorontalo.

Baru-baru ini, Wahyudin menjadi sorotan setelah video yang menampilkan kata-kata kontroversialnya viral. 

Dalam video itu, ia terlihat bersama seorang wanita dan mengaku perjalanannya menuju Makassar, Sulawesi Selatan, menggunakan biaya negara. 

Ia juga menyebut perjalanan itu dibiayai oleh negara "Hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara," sambil tertawa bersama sang wanita. 

"Kita rampok ajah uang negara ini kan. Kita habiskan ajah, biar negara ini makin miskin," ucap ia lagi sambil tertawa. 

Bahkan, Wahyudin ini terdengar seperti menyombongkan diri jika ia akan menjabat hingga 2031.

Saat ini redaksi TribunGorontalo.com tengah mengonfirmasi terkait konteks video tersebut. 

Saat dihubungi, Wahyudin asal Boalemo itu belum menjawab.

Namun videonya sudah terlanjur beredar dan viral di Facebook dan grup-grup Whatsapp (WAG).

Pernah Terjerat Kasus Narkoba hingga Mengaku Pernah Kecanduan

Wahyu Moridu adalah putra dari mantan Bupati Boalemo, Darwis Moridu.

Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Boalemo periode 2019-2024.

Sebagai kader PDI Perjuangan, ia dikenal aktif menyuarakan isu-isu masyarakat.

Namun, rekam jejaknya tidak lepas dari kontroversi.

Pada Maret 2020, Wahyu Moridu ditangkap bersama dua anggota DPRD lainnya di Jakarta atas kasus penyalahgunaan narkoba.

Ia bahkan secara terbuka mengaku pernah kecanduan obat-obatan terlarang selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menjalani rehabilitasi.

Klarifikasi dan Permintaan Maaf

Setelah video kontroversialnya viral, Wahyu Moridu langsung menyampaikan permintaan maaf melalui akun Facebook pribadinya pada Jumat (19/9/2025).

"Masyarakat Gorontalo yang saya Hormati. Ba'da Shalat Jumat ini saudara-saudaraku sedang disuguhkan dengan video mengenai saya. Apapun yang saya lakukan di video ini saya akui SALAH dan tidak Menunjukkan Etika Seorang Pejabat Publik," tulisnya.

Ia mengakui bahwa perbuatannya telah membuat kegaduhan di masyarakat dan menegaskan bahwa hal itu murni kesalahannya.

"Jujur dari hati yang paling dalam saya tidak bermaksud demikian. Atas kejadian ini Saya mohon maaf beribu ribu maaf kepada seluruh Rakyat Gorontalo, bilkhusus kepada Semua pendukung dan Keluarga saya," tambahnya.

Unggahan permintaan maaf tersebut langsung mendapat ribuan komentar dari warganet, yang menunjukkan betapa besarnya reaksi publik terhadap video tersebut.

 

(tribungorontalo.com/*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved