Berita Internasional

BBC Akui Salah Edit, Trump Tetap Ancam Gugat 1 Miliar US Dolar

British Broadcasting Corporation (BBC) mengirimkan permintaan maaf pribadi kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (13/11/2025). 

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
TUNTUTAN - BBC Minta Maaf ke Trump, tapi Ogah Dituntut Soal Dokumenter Kontroversial. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- British Broadcasting Corporation (BBC) mengirimkan permintaan maaf pribadi kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (13/11/2025). 

Namun ia menegaskan bahwa tidak ada dasar hukum bagi Trump untuk menggugat lembaga penyiaran publik Inggris tersebut terkait sebuah dokumenter yang dianggap tim hukumnya sebagai fitnah.

Dokumenter yang ditayangkan dalam program investigasi Panorama, tepat sebelum pemilihan presiden AS 2024, memuat rekaman pidato Trump pada 6 Januari 2021, hari ketika para pendukungnya menyerbu Gedung Capitol.

Dalam tayangan tersebut, BBC menggabungkan tiga bagian berbeda pidato Trump sehingga menimbulkan kesan bahwa ia menyerukan tindakan kekerasan.

Baca juga: Ramalan Zodiak Aries dan Taurus Besok Sabtu 15 November 2025: Cinta, Keuangan, Karier, Kesehatan

“BBC dengan tulus menyesalkan cara pengeditan klip video tersebut. Namun kami sangat tidak setuju bahwa terdapat dasar untuk klaim pencemaran nama baik,” demikian pernyataan resmi BBC.

Ancaman hukum muncul pada Minggu sebelumnya, ketika pengacara Trump menyatakan akan menggugat BBC hingga US$1 miliar (sekitar S$1,3 miliar) apabila dokumenter itu tidak ditarik, disertai permintaan maaf dan kompensasi atas apa yang mereka sebut sebagai “kerugian finansial dan reputasi”.

Dengan menegaskan bahwa klaim pencemaran nama baik Trump tidak memiliki landasan, BBC secara tidak langsung juga menyiratkan bahwa tuntutan ganti rugi bernilai fantastis itu dianggap tidak masuk akal.

Meski begitu, BBC tidak secara langsung menanggapi tuntutan finansial tersebut.

Baca juga: Kancab BSG Gorontalo Rudiyanto Katili Pertaruhkan Jabatannya Gara-gara Didesak Pemkot

Dalam pernyataan yang sama, BBC menyebut bahwa pada Kamis, Ketua BBC Samir Shah mengirim surat pribadi kepada Gedung Putih yang menyatakan bahwa dirinya dan lembaga tersebut meminta maaf atas pengeditan yang dilakukan.

Awal pekan ini, Shah juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada komite pengawasan Parlemen Inggris, menyebut pengeditan tersebut sebagai “kesalahan penilaian.”

BBC juga menegaskan tidak memiliki rencana untuk menayangkan ulang dokumenter itu di platform mana pun.

Pada hari yang sama, BBC mengaku sedang menyelidiki tuduhan baru yang dipublikasikan oleh surat kabar The Telegraph, terkait pengeditan pidato yang sama oleh program BBC lainnya, Newsnight.

Kontroversi ini menyeret BBC ke dalam salah satu krisis terbesar dalam beberapa dekade terakhir, setelah dua eksekutif senior mengundurkan diri di tengah tuduhan bias, termasuk terkait manipulasi pengeditan pidato Trump.

Skandal ini terungkap setelah bocornya sebuah laporan internal dari pejabat standar editorial BBC.

Didirikan pada 1922 dan sebagian besar didanai dari iuran lisensi pemilik TV di Inggris, BBC saat ini tidak memiliki pemimpin permanen, sementara pemerintah tengah mempertimbangkan model pendanaan lembaga penyiaran publik itu di masa depan.

Meski demikian, BBC tetap menjadi instrumen penting dari “soft power” Inggris di tingkat global.

Perdana Menteri Keir Starmer pada Rabu menegaskan dukungannya, mengatakan bahwa ia percaya pada keberadaan BBC yang “kuat dan independen.” (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved