Berita Viral Hari Ini
Rektor Universitas Negeri Makasar Dicopot Mendiktisaintek, 26 Chat Mesum Bocor ke Publik
Universitas Negeri Makassar (UNM) resmi mengalami pergantian kepemimpinan setelah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
Ringkasan Berita:
- Prof Karta Jayadi resmi dicopot dari jabatan Rektor UNM di tengah sorotan kasus “chat goyang yuk” yang dilaporkan dosen perempuan ke Polda Sulsel.
- Bukti yang diserahkan bukan cuma satu, tapi 26 tangkapan layar percakapan selama dua tahun.
- Kini, jabatan rektor diisi Prof Farida Patittingi, sosok yang dikenal aktif menangani isu kekerasan seksual.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Universitas Negeri Makassar (UNM) resmi mengalami pergantian kepemimpinan setelah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof Brian Yuliarto mencopot Prof Karta Jayadi dari jabatan Rektor.
Pencopotan tersebut dilakukan pada Selasa (4/11/2025), menyusul sejumlah kontroversi yang membayangi masa kepemimpinan Karta Jayadi sejak dilantik pada Jumat, 17 Mei 2024.
Sebagai pengganti, Mendiktisaintek menunjuk Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Farida Patittingi, sebagai Pelaksana Harian (Plh) Rektor UNM.
Penunjukan ini sekaligus mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan Prof Karta Jayadi.
Prof Farida diketahui menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang SDM, Alumni, dan Sistem Informasi Unhas, serta dikenal aktif dalam isu pencegahan kekerasan seksual.
Ia juga merupakan Ketua Satgas Pencegahan Kekerasan Seksual di kampus Unhas.
Kontroversi Rektor UNM: Dari Proyek Rp87 Miliar hingga Chat Goyang Yuk
Masa jabatan Prof Karta Jayadi sebagai orang nomor satu di UNM tidak lepas dari sorotan publik.
Sejumlah kontroversi mencuat, mulai dari pencopotan Wakil Rektor II Prof Ichsan Ali, proyek revitalisasi senilai Rp87 miliar, hingga kasus dugaan pelecehan seksual yang viral dengan sebutan “chat goyang yuk”.
Kasus dugaan pelecehan seksual tersebut dilaporkan oleh seorang dosen perempuan berinisial QDB (51), yang juga dikenal sebagai Dr Q dari Fakultas Teknik UNM.
Ia melaporkan Prof Karta Jayadi ke Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Sulsel pada 22 Agustus 2025, dengan tuduhan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta kekerasan seksual.
Dalam laporannya, QDB menyertakan 26 lembar tangkapan layar percakapan yang diduga berlangsung antara dirinya dan Prof Karta Jayadi. Percakapan tersebut disebut berlangsung selama dua tahun, dari 2022 hingga 2024.
Salah satu potongan percakapan yang beredar luas di media sosial, khususnya Instagram, menunjukkan sapaan “Prof” dan ajakan “Ayo goyang yuk” yang diduga dikirim oleh Prof Karta Jayadi.
“Ayoo plis,” tulis percakapan itu. Lalu dibalas, “ih parno tuh Prof,” dengan emoticon tertawa.
Balasan berikutnya berbunyi, “Hehehe hmmmm,” disusul dengan “Ayo goyang yuk.”
Prof Karta Jayadi Tak Menampik, Tapi Tegaskan Tak Ada Unsur Pelecehan
Saat dikonfirmasi terkait tangkapan layar yang beredar, Prof Karta Jayadi tidak membantah isi percakapan tersebut.
Ia menegaskan bahwa selama komunikasi berlangsung lancar dan tidak ada protes dari pihak lain, maka tidak bisa disebut sebagai pelecehan.
“Sepanjang kedua belah pihak lancar chat-chatannya dan tidak ada kata-kata protes dari salah satu pihak maka tidak ada unsur pelecehan,” ujar Prof Karta.
Sementara itu, QDB yang dikonfirmasi secara terpisah juga tidak membantah bahwa tangkapan layar tersebut berasal dari percakapannya dengan Prof Karta.
Ia bahkan menegaskan bahwa bukti yang diserahkan ke Polda Sulsel bukan hanya satu, melainkan 26 lembar percakapan.
“Saya melaporkan dengan 26 bukti chat, PDF, lampiran, bukan cuma satu tapi banyak,” tegas QDB.
Ia menyebut bahwa pesan-pesan tersebut diterima sepanjang 2022 hingga 2024. “Tahun 2025 saya tidak bati bati. 26 lembar bukti,” jelasnya.
Laporan ke Inspektorat dan Harapan untuk Kepemimpinan Baru
Sebelum melapor ke Polda Sulsel, Dr Q terlebih dahulu menyampaikan laporan ke Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek pada 20 Agustus 2025.
Ia menyerahkan bukti berupa rekaman percakapan WhatsApp, video berkonten pornografi, dan ajakan bertemu di hotel.
“Alhamdulillah, Allahu Akbar. Saya selalu yakin kebenaran tidak bisa dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir,” ujar Q, Selasa (4/11/2025).
Ia mengungkap bahwa selama dua bulan terakhir, banyak pihak di UNM memilih diam, termasuk senat kampus.
“Mahasiswa pun takut bicara. Kalau berani, bisa langsung ditekan,” katanya.
Dr Q mengapresiasi penunjukan Prof Farida sebagai Plh Rektor UNM.
Menurutnya, Prof Farida memiliki kepedulian tinggi terhadap isu kekerasan seksual dan diharapkan mampu membawa perubahan di kampus.
“Saya sangat bersyukur karena Prof Farida memang punya konsen tinggi terhadap isu kekerasan seksual,” ujarnya.
Ia berharap kepemimpinan baru di UNM dapat menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman, bersih, dan berpihak pada korban.
Kabid Humas Unhas, Ishaq Rahman, membenarkan penunjukan Prof Farida sebagai Plh Rektor UNM.
“Wakil Rektor Bidang SDM, Alumni, dan Sistem Informasi Unhas Prof Dr Farida Patittingi SH MHum baru saja ditunjuk sebagai Plh Rektor UNM,” ujarnya.
(*)
| Peristiwa Dikira di Perantauan, Ternyata Sudah Dimutilasi Teman Sebelum Berangkat 2 Tahun Lalu |
|
|---|
| Akibat Perbuatannya, Pria Ini Dilarang KAI Naik Kereta Seumur Hidupnya |
|
|---|
| 2 Prajurit TNI Keroyok 3 Polisi Bertugas Jaga Malam Takbiran, 6 Warga Jadi Tersangka |
|
|---|
| Identitas Sepasangan Kekasih Tewas dalam Mobil Hitam |
|
|---|
| Sopir Ambulans Nyalakan Sirene Agar Diprioritaskan Lewat, Bukan Bawa Pasien Tapi Ibu-ibu Berwisata |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/PELECEHAN-Universitas-Negeri-Makassar-UNM-pecat-rektor-gara-gara-terlibat-chat-mesum.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.