Peran Saka Nasional Gorontalo
Kontingen Papua Terkesan dengan Tari Dana-Dana di Peran Saka Nasional di Gorontalo
Kontingen Pramuka asal Papua menyampaikan kesan mendalam terhadap pelaksanaan Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Nasional 2025
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Kontingen Pramuka asal Papua menyampaikan kesan mendalam terhadap pelaksanaan Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Nasional 2025 yang digelar di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Salah satu momen yang paling berkesan bagi mereka adalah penampilan Tari Dana-Dana, tarian khas Gorontalo yang ditampilkan saat pembukaan.
Peserta asal Jayapura, Fitria (21), mengaku kagum dengan semangat peserta lokal yang membawakan tarian tersebut.
Baca juga: GORONTALO TERPOPULER: Mati Lampu 7 Jam Hari Ini hingga Peserta Peran Saka Kaget dengan Suhu Panas
“Bagus sekali, anak-anak Gorontalo tampil penuh semangat. Tari Dana-Dana itu khas dan menarik,” ujarnya, Senin (3/11/2025).
Ahmad Firzy Abdullah Isibak (17), peserta putra dari Papua, menyebut bahwa ia baru mengenal budaya Gorontalo setelah tiba di lokasi perkemahan.
“Sebelumnya belum tahu sama sekali tentang Gorontalo, tapi setelah dua hari di sini kami jadi tahu ada tarian Dana-Dana. Itu tarian yang khas sekali,” katanya.
Selama kegiatan, Fitria dan Ahmad mengenakan pakaian adat khas Papua.
Mereka menjelaskan bahwa pakaian tersebut memiliki makna filosofis yang kuat: simbol kejantanan dan identitas bagi laki-laki, serta kedewasaan dan status sosial bagi perempuan.
Baca juga: Terkini! Baru Saja Terjadi Gempa Bumi Senin Sore 03 November 2025, Cek Titik Koordinat
“Kami ingin teman-teman dari daerah lain tahu bahwa Papua punya budaya yang kuat dan beragam,” ujar keduanya.
Mereka juga menyampaikan kebanggaan bisa mewakili Papua di ajang nasional ini, meski kontingen dari Jayapura hanya berjumlah tiga orang, dua peserta dan satu pendamping.
“Kami senang bisa hadir di sini mewakili daerah kami,” kata Ahmad.
Selama di perkemahan, kontingen Papua ditempatkan satu regu bersama peserta dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Ahmad, hal ini menjadi pengalaman menarik karena mereka bisa saling bertukar cerita dan budaya.
“Kami gabung dengan peserta dari NTT, jadi bisa saling mengenal dan belajar budaya masing-masing,” ujarnya.
Selain mengikuti kegiatan utama, mereka juga terlibat dalam pelatihan keterampilan, pameran karya, dan kegiatan sosial.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/PERAN-SAKA-NASIONAL-Kontingen-Papua-saat-gunakan-pakaian-adat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.