Politik Nasional
Projo Tak Lagi di Lingkar Jokowi, Budi Arie Dinilai Cari Aman hingga Rela Gabung Gerindra
Manuver politik Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, dalam Kongres ke-3 Projo di Jakarta, Minggu (2/11/2025), memicu spekulasi tajam.
TRIBUNGORONTALO.COM — Manuver politik Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, dalam Kongres ke-3 Projo di Jakarta, Minggu (2/11/2025), memicu spekulasi tajam.
Sosok yang selama dua periode menjadi garda terdepan pendukung Presiden Joko Widodo kini menyatakan dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto dan membuka peluang bergabung ke Partai Gerindra.
Pernyataan Budi Arie disampaikan langsung di forum kongres, termasuk rencana mengganti logo Projo yang selama ini menampilkan siluet wajah Jokowi.
Baca juga: VIDEO Pembukaan Peran Saka Nasional 2025 di Gorontalo, Diikuti Total 3.224 Peserta
Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Projo mulai menarik diri dari orbit politik Jokowi.
Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, menilai pergeseran dukungan Budi Arie bukan sekadar strategi politik, melainkan bentuk kekhawatiran atas posisinya dalam kasus judi online (judol) yang masih bergulir di kepolisian.
“Status Budi Arie di kepolisian terkait dengan judi online masih panas-panas seperti kopi pagi. Satu langkah keliru saja, dia bisa jadi tersangka,” ujar Ferdinand dalam tayangan Kompas TV, Minggu (2/11/2025).
Ferdinand menyebut nama Budi Arie telah disebut berulang kali dalam dakwaan jaksa dan kesaksian di pengadilan.
Menurutnya, langkah mendekat ke Gerindra adalah upaya mencari perlindungan politik dan hukum.
“Kalau sampai Budi Arie tidak mendapat perlindungan politik dan hukum, dia akan dijadikan tersangka,” tegasnya.
Projo Dinilai Oportunis
Ferdinand juga menyoroti bahwa langkah Budi Arie dan Projo bukan hanya soal perlindungan, tetapi juga soal eksistensi politik.
Ia menyebut Projo ingin tetap berada di lingkar kekuasaan, meski harus bergeser dari Jokowi ke Prabowo.
“Projo ingin mendapat keuntungan politik dari posisinya di kekuasaan. Maka mereka pun akan mengganti logonya, mungkin dengan siluet Pak Prabowo,” kata Ferdinand.
Ia menyebut sikap ini sebagai tanda oportunisme politik.
“Inilah cara Budi Arie untuk tetap eksis, karena saya yakin dia sangat khawatir dengan posisinya terkait kasus judol,” lanjutnya.
Dampak Politik: Jokowi Sendirian, Gerindra Terseret
Ferdinand memprediksi dua dampak utama dari langkah Budi Arie. Pertama, Jokowi akan semakin ditinggalkan oleh lingkaran loyalisnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Ketum-Projo-Budi-Arie-Setiadi-saat-ditemui-di-Kongres-ke-3-Projo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.