Ponpes Ambruk

Viral Foto-foto Ponpes Al Khoziny Sebelum Roboh, Netizen Kaget Struktur Bangunan yang Tak Aman

Viral foto Ponpes Al Khoziny sebelum roboh, netizen heboh soroti bangunan yang tak aman untuk lantai bertingkat.

istimewa
PONPES AMBRUK - Potret Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur sebelum ambruk. Foto-foto ini pun lantas menuai kritikan dari netizen karena dianggap kontruksi yang tak aman. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Foto-foto Ponpes Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sebelum ambruk mendadak viral di media sosial. 

Pondok Pesantren Al Khoziny terletak di kawasan pemukiman yang padat, dikenal sebagai tempat pendidikan agama dengan asrama untuk santri putra dan putri.

Kompleks ponpes awalnya terdiri dari beberapa bangunan bertingkat, namun sebagian mengalami kerusakan akibat konstruksi yang tidak sesuai standar.

Pesantren ini sempat menjadi sorotan publik setelah rekaman Google Street View menampilkan kondisi bangunannya dari tahun ke tahun sebelum roboh pada September 2025.

Rekaman dari Google Street View menunjukkan kondisi bangunan yang ternyata tidak dirancang untuk tinggi lantai bertingkat. 

Google Street View adalah fitur di Google Maps yang menampilkan gambar panorama 360 derajat dari jalan dan lingkungan sekitar. 

Gambar ini diambil menggunakan mobil khusus yang dilengkapi kamera canggih di atapnya, memungkinkan pengguna melihat kondisi lokasi secara detail dari jarak jauh. 

Fitur ini mempermudah orang untuk menjelajahi tempat baru, memeriksa akses jalan, hingga melihat perkembangan suatu area dari waktu ke waktu.

Dari rekaman Mobil Street View itu terlihat jelas penampakan Pesantren Al Khoziny dari tahun ke tahun. 

Baca juga: Akhir Pekan Seru di Danau Perintis Gorontalo: Nikmati Senja yang Damai, Spot Foto dan Kuliner Murah

Dari foto-foto tersebut seperti dimuat Kompas.com pada Jumat (3/10/2025) diduga bangunan pesantren tidak sesuai dengan ketentuan konstruksi.

ponpes roboh
PONPES AMBRUK - Potret Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur dari tahun ke tahun ebelum ambruk.

Pondok ini awalnya terdiri dari empat bangunan besar. 

Dua bangunan terletak di samping Jalan KHR Abbas, sementara dua bangunan lainnya berada di bagian dalam. 

Netizen pun ramai menyoroti potensi risiko konstruksi yang bisa membahayakan penghuni. 

Bangunan yang dulunya tampak biasa saja kini menjadi sorotan karena ambruk pada Senin (29/9/2025), menyisakan pertanyaan soal keamanan bangunan pesantren di tengah pemukiman.

Insiden bangunan ambruk terjadi setelah para santri sedang melakukan pengecoran untuk lantai keempat. 

Dari bangunan roboh tidak terlihat atap, melainkan rangka seperti tulangan untuk lantai bertingkat:

Inilah yang menjadi perhatian warganet karena muncul gedung baru yang berdiri di halaman tanpa pondasi, melainkan hanya ditopang beberapa tiang dan tidak sejajar dengan gedung lama.

ponpes ambruk
PONPES AMBRUK - Potret Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur dari tahun ke tahun sebelum ambruk

Pada awalnya, gedung ponpes di samping Jalan KHR Abbas pada November 2015 memiliki dua bangunan berwarna hijau masing-masing setinggi tiga dan empat lantai. 

Baca juga: Brigjen Ade Ary Syam Indradi Viral Gegara iPhone 17 Pro Max yang Dipegang, Ini Sosoknya

Bangunan dengan tiga lantai memiliki halaman berpaving. 

Halaman tidak ditutup kanopi sehingga area ini bisa langsung terlihat dari jalan. 

Namun, terdapat rangka besi yang menutupi sebagian halaman pondok berdasarkan citra pada November 2015 dan Agustus 2017. 

Rangka besi yang berada di halaman kemudian berubah menjadi tiang-tiang bangunan dengan atap yang sudah dicor pada Agustus 2019.

Beranjak ke Januari 2021, halaman ponpes “disulap” menjadi bangunan dengan dua lantai. 

Jumlah lantai bertambah menjadi tiga tingkat pada Oktober 2022. Struktur ini terus bertahan hingga Maret 2024. 

Namun, sisi teras pada bangunan yang berdiri di halaman sedikit menjorok ke jalan pemukiman. 

Struktur bangunan hanya ditopang oleh beberapa tiang berukuran kecil yang berdiri di setiap lantai. 

Tiang yang berada di lantai dua tampak tidak tegak lurus atau sejajar dengan tiang di lantai tiga. 

Teras pada lantai tiga juga tampak menjorok ke luar lebih panjang dari teras di lantai kedua. 

Baca juga: UNG Serahkan Beasiswa KIP Kuliah 2025 kepada 2.275 Mahasiswa Baru sebagai Dukungan Pemerintah

Bangunan yang ambruk berada di bagian belakang gedung bertingkat yang dibangun di halaman. 

Pakar Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Muji Himawan mengatakan, bangunan yang roboh di Ponpes Al Khoziny digunakan sebagai mushala tiga lantai, tepatnya di kawasan asrama putra. 

Ia menjelaskan, bangunan mushala yang terdiri dari empat lapis ambruk akibat kegagalan konstruksi. 

Dugaan tersebut didasarkan pada elemen struktur bangunan mushala yang sudah hancur. 

Muji menambahkan, struktur bangunan seperti balok, beton, dan plat yang hancur menyebabkan tim SAR gabungan mengalami kesulitan saat mengevakuasi korban.

Data Korban Ponpes Al Khoziny hingga Sabtu

Dikutip dari Surya Malang, badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Sabtu (4/10/2025) pukul 12.40 WIB, korban akibat ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny mencapai 167 orang, dengan rincian: 

  • 104 korban selamat, dua korban sudah pulang ke rumah.  
  • 17  korban meninggal dunia, tapi baru 5 korban yang teridentifikasi
  • sekitar 46 korban belum ditemukan 

Proses evakuasi terus dilakukan dengan bantuan alat berat, tim SAR gabungan, serta tenaga medis.

Potret pembangunan Ponpes Al Khoziny dari 2015 hingga 2025 memperlihatkan perubahan besar, terutama munculnya bangunan baru di halaman pondok.

Namun, lemahnya struktur konstruksi ditengarai menjadi penyebab robohnya bangunan musala Ponpes Al Khoziny sehingga menelan banyak korban. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan  WartaKotalive.com

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved