Berita Nasional
TNI Resmi Punya Seragam Baru, Gantikan Loreng Malvinas dan Dipakai Serentak 5 Oktober 2025
TNI resmi tinggalkan loreng Malvinas setelah 40 tahun. Seragam PDL baru diperkenalkan dan akan dipakai serentak mulai 5 Oktober 2025.
TRIBUNGORONTALO.COM -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi memperkenalkan seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) terbaru yang akan menggantikan loreng Malvinas setelah lebih dari empat dekade digunakan.
Seragam baru ini menjadi bagian dari upaya modernisasi TNI dalam menyesuaikan kebutuhan prajurit dengan kondisi medan operasi di Indonesia.
Sebagai garda terdepan pertahanan negara, TNI terdiri dari tiga matra, yakni TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
Sejak berdiri pada 5 Oktober 1945, TNI telah berperan penting menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa.
Tidak hanya bertugas dalam operasi militer, TNI juga aktif dalam misi kemanusiaan, penanggulangan bencana, hingga mendukung pembangunan nasional.
Dengan disiplin dan loyalitas tinggi, TNI hadir sebagai kekuatan rakyat yang profesional sekaligus modern.
Loreng Malvinas sendiri mulai dipakai sejak tahun 1982.
Baca juga: PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dilantik, Ini Daftar 7 Jabatan yang Bisa Diisi dari Guru hingga Operator
Ciri khasnya berupa pola loreng hijau dominan dengan kombinasi hitam dan cokelat, terinspirasi dari corak tentara Inggris pada Perang Malvinas.
Selama lebih dari 40 tahun, loreng ini menjadi identitas kuat prajurit TNI, melekat dalam berbagai operasi militer maupun tugas pengamanan dalam negeri.
Namun, seiring perkembangan zaman dan kebutuhan penyamaran di medan tropis Indonesia, loreng Malvinas dinilai kurang relevan.
Karena itu, pada 2025, TNI resmi beralih ke desain loreng baru yang dinilai lebih sesuai dengan kondisi vegetasi Nusantara sekaligus memperkuat citra modernisasi militer Indonesia.
Dilansir dari Tribunnews.com, seragam baru pertama kali terlihat ketika Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita mengenakannya saat menghadiri acara di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Perubahan paling mencolok terletak pada corak lorengnya.
Jika loreng Malvinas identik dengan dominasi warna hijau, maka seragam baru TNI tampil dengan corak lebih rapat serta nuansa cokelat muda kehijauan.
Warna tersebut dianggap lebih sesuai dengan kondisi vegetasi Indonesia, sehingga memberi efek penyamaran yang lebih optimal ketika prajurit bertugas di medan hutan maupun wilayah terpencil.
Baca juga: Bukan Ahli IT, Ini Sosok Bjorka yang Hebohkan Indonesia: Pemuda 22 Tahun yang Putus Sekolah
Selain perubahan corak, seragam baru ini juga menampilkan detail sederhana namun fungsional, seperti papan nama, lambang satuan berbahan kain, serta tanda pangkat berwarna hitam di bagian bahu.
Menurut Jenderal Tandyo, desain tersebut bukan hanya soal estetika, tetapi juga menyesuaikan dengan kebutuhan operasional prajurit di lapangan.
“Keputusan penggunaan seragam PDL baru ini berasal dari arahan langsung Panglima TNI. Seragam ini mulai diberlakukan untuk semua matra per tanggal 27 September, dan pada 5 Oktober 2025 nanti seluruh prajurit sudah serentak mengenakan loreng baru,” jelas Tandyo.
Pergantian ini menandai berakhirnya penggunaan loreng Malvinas yang telah menjadi ciri khas TNI.
Selama lebih dari 40 tahun, loreng tersebut menjadi saksi perjalanan operasi militer Indonesia, baik dalam menjaga kedaulatan maupun dalam misi internasional.
"Sekarang kan namanya kan lorengnya loreng Malvinas, yang lama, dari tahun 1982. Itu yang pertama. Yang kedua vegetasinya. Jadi kalau kita masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar," ucapnya.
Baca juga: Mulai Oktober 2025, Masyarakat Bisa Terima Bantuan Beras Sebesar 10 Kg, Begini Cara Ceknya
Namun, perkembangan zaman dan kebutuhan strategi pertahanan membuat TNI memutuskan untuk melakukan pembaruan.
Seragam baru ini juga menjadi simbol modernisasi TNI di tengah berbagai upaya reformasi pertahanan nasional.
Dengan desain yang lebih adaptif dan relevan dengan kondisi geografis Indonesia, seragam loreng baru diharapkan dapat mendukung mobilitas prajurit sekaligus memperkuat identitas TNI sebagai garda terdepan pertahanan negara. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.