Gerhana Matahari Parsial
Setelah Gerhana Bulan, Kini Gerhana Matahari Parsial Akan Hiasi Langit Dunia pada 21 September 2025
Gerhana matahari parsial terjadi saat bulan melintas di antara bumi dan matahari, namun tidak sepenuhnya menutupi cakram matahari.
TRIBUNGORONTALO.COM -- Setelah masyarakat global dibuat takjub oleh fenomena Gerhana Bulan Total pada 8 September 2025, kini langit kembali akan dihiasi oleh peristiwa langit lainnya yang tak kalah menakjubkan.
Ya, Gerhana Matahari Parsial diprediksi akan terjadi pada 21 September 2025 dan bisa disaksikan dari sejumlah wilayah di belahan bumi selatan.
Apa itu Gerhana Matahari Parsial?
Gerhana matahari parsial adalah fenomena astronomi di mana Bulan hanya menutupi sebagian dari piringan Matahari, bukan seluruhnya.
Hal ini terjadi karena Matahari, Bulan, dan Bumi tidak sejajar sempurna, sehingga hanya bayangan parsial (penumbra) Bulan yang jatuh ke permukaan Bumi, menyisakan sebagian Matahari yang tetap terlihat terang.
Gerhana matahari parsial terjadi saat bulan melintas di antara bumi dan matahari, namun tidak sepenuhnya menutupi cakram matahari.
Akibatnya, hanya sebagian cahaya matahari yang terhalangi, menciptakan efek “cakram tergigit” yang memukau.
Untuk momen kali ini, jenis yang terjadi adalah gerhana matahari sebagian (parsial solar eclipse), artinya hanya sebagian cakram matahari yang tertutup bayangan bulan.
Seperti yang diketahui, Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan berada di antara bumi dan matahari sehingga cahaya matahari terhalang sebagian atau seluruhnya.
Baca juga: 3 Calon Nama Jenderal Purnawirawan Muncul Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam Prabowo
Baca juga: Lowongan Kerja BPJS Ketenagakerjaan Dibuka hingga 14 September! Simak Posisi dan Syarat Lengkapnya
Hal ini disebabkan oleh penumbra bulan yang mengenai permukaan bumi, mengakibatkan daerah yang dilintasi hanya mengalami gelap sebagian, tidak sampai gelap total seperti pada gerhana matahari total.
Secara global, gerhana ini akan dimulai pada 21 September 2025 pukul 17.29 UTC. Jika dikonversi ke waktu Indonesia barat (WIB), itu setara dengan 22 September 2025 pukul 00.29 WIB atau lewat tengah malam.
Puncak gerhana akan terjadi pada 21 September pukul 19.41 UTC atau 22 September pukul 02.41 WIB. Saat itu, di titik maksimum, bulan menutupi hingga sekitar 79,7 persen permukaan matahari. Fenomena ini akan berakhir pada 21 September pukul 21.53 UTC, atau 22 September pukul 04.53 WIB.
Di mana Bisa Saksikan Gerhana Matahari 21 September 2025?
Sayangnya, kali ini masyarakat tanah air belum bisa menyaksikan secara langsung, termasuk di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Pasalnya, intasan bayangan bulan pada September 2025 tidak melewati kawasan Asia Tenggara, sehingga wilayah Indonesia berada di luar jalur pengamatan.
Gerhana parsial akan terlihat di sebagian wilayah Australia bagian timur, Selandia Baru, serta sejumlah negara kepulauan di Samudra Pasifik. Bahkan sebagian kawasan di Antartika juga dapat menyaksikan fenomena ini.
Dimana fenomena ini tetap bisa diamati dari beberapa negara lain, diantaranya Selandia Baru, Australia (bagian timur), Fiji, Vanuatu, Tonga, Tuvalu, Samoa, Kepulauan Cook, Polinesia Prancis, Kiribati, New Caledonia, Wallis dan Futuna, Tokelau, Niue, Norfolk Island, American Samoa, hingga ke Antartika
Kapan akan terjadi gerhana matahari di Indonesia lagi?
Bagi masyarakat Indonesia, fenomena gerhana matahari memang selalu menjadi momen langka yang ditunggu-tunggu.
Namun sayangnya, dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia masih belum akan dilintasi oleh gerhana matahari.
Berdasarkan data yang dipublikasikan laman Solar Eclipse Info dan Planetary, setidaknya hingga tahun 2028, tidak ada gerhana matahari total maupun parsial yang bisa diamati langsung dari wilayah Indonesia.
Fenomena ini hanya akan terlihat di belahan bumi lain sesuai lintasan bayangan bulan.
Baca juga: BSU untuk Gaji di Bawah Rp10 Juta Lanjut di 2025, Ini Syarat dan Besaran Bantuan
Baca juga: Sri Mulyani Telepon Seskab & Menhan Sebelum Rumah Dijarah, Tapi Tak Digubris
Namun jika tak sabar, Gerhana matahari parsial akan terlihat lagi di Indonesia pada 2 Agustus 2027.
Adapun, Gerhana matahari annular (cincin matahari) berikutnya yang jalur cincin (annularity)-nya akan melewati Indonesia adalah pada 21 Mei 2031.
Serta Gerhana matahari total yang akan melintasi wilayah Indonesia diperkirakan akan terjadi pada 20 April 2042.
Artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.