Update Demo
Massa Ricuh, Komisi XI DPR RI Tetap Terbang ke Australia Bahas Sistem Keuangan
Saat berbagai daerah di Indonesia diguncang gelombang aksi massa yang berakhir ricuh, Komisi XI DPR RI tetap melanjutkan agenda kunjungan
TRIBUNGORONTALO.COM – Saat berbagai daerah di Indonesia diguncang gelombang aksi massa yang berakhir ricuh, Komisi XI DPR RI tetap melanjutkan agenda kunjungan kerja (kunker) ke Australia pada akhir Agustus 2025.
Rombongan dewan yang membidangi urusan keuangan, perbankan, dan pembangunan nasional itu dijadwalkan melakukan perjalanan ke Canberra dan Sydney.
Agenda utama kunjungan meliputi pertemuan resmi dengan otoritas keuangan Australia, membahas perkembangan sistem moneter, digitalisasi ekonomi, hingga penguatan regulasi sektor perbankan dan investasi asing.
Baca juga: Pesan Keras Anggota Dewan Pers Dahlan Dahi ke Wartawan Saat Demo Ricuh: Utamakan Publik
Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menegaskan bahwa perjalanan dinas ini sudah masuk dalam jadwal sejak lama serta dinilai penting secara strategis.
Ia menyebut, meskipun kondisi dalam negeri sedang bergejolak akibat gelombang unjuk rasa, kerja sama internasional tidak boleh terhambat.
“Komisi XI DPR RI bertanggung jawab atas bidang keuangan, perbankan, dan perencanaan pembangunan. Lawatan ke Australia ini adalah bagian dari diplomasi parlemen yang bertujuan memperkokoh sistem keuangan nasional,” ujar Misbakhun kepada awak media, Sabtu (30/8/2025).
Selama berada di Negeri Kanguru, delegasi Komisi XI akan melakukan diskusi dengan parlemen Australia, otoritas moneter, serta sejumlah lembaga keuangan global yang berpusat di sana.
Rangkaian pertemuan tersebut diharapkan memberikan masukan langsung bagi DPR dalam merumuskan kebijakan fiskal maupun moneter di tanah air.
Kendati demikian, keputusan para anggota dewan tetap berangkat ke luar negeri saat situasi dalam negeri memanas menuai kritik.
Publik menyoroti keberangkatan ini karena bersamaan dengan gelombang aksi besar-besaran mahasiswa, komunitas ojek online, hingga kelompok masyarakat sipil lain yang masih berlangsung pasca tewasnya seorang pengemudi ojol di Jakarta.
Bahkan, kerusuhan di Mataram sampai berujung pada pembakaran Gedung DPRD NTB.
Menanggapi hal tersebut, Misbakhun menegaskan bahwa misi kunjungan ke Australia sama sekali tidak terkait isu politik dalam negeri.
Ia menekankan bahwa perjalanan tersebut murni menjalankan mandat kedewanan untuk memperkuat kapasitas Indonesia di bidang keuangan.
“Parlemen bekerja pada dua ruang lingkup, domestik dan internasional.
Keduanya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan, terutama ketika menyangkut stabilitas serta kemajuan sistem keuangan negara,” tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.