Kasus Puskes Sipatana
5 Fakta Mengejutkan di Balik Kematian Havid S Duto, Ambulans Puskes Sipatana Gorontalo Dipakai Voli?
Pria 41 tahun itu tiba-tiba mengalami sakit hebat di rumahnya, kondisi kritis yang membuat keluarga panik dan berusaha mencari pertolongan
Fakta ini memperlihatkan bagaimana prioritas pelayanan publik bisa tergeser oleh kegiatan seremonial, meski menyangkut nyawa seseorang.
4. Pasien Dibawa dengan Taksi, Terjebak Macet
Karena kondisi semakin kritis, keluarga akhirnya menggunakan taksi untuk membawa Havid ke RS Aloei Saboe.
Perjalanan pun terhambat macet sore hari, ditambah adanya perbaikan jalan. Tanpa ambulans, pasien tidak mendapat prioritas di jalan raya.
Fakta ini memperlihatkan betapa pentingnya keberadaan ambulans dalam situasi darurat, karena setiap menit bisa menentukan hidup atau mati.
5. Pasien Meninggal Setelah Dua Jam Dirawat
Setibanya di RS Aloei Saboe, Havid sempat mendapat penanganan medis. Namun sekitar pukul 18.30 Wita, ia menghembuskan napas terakhir setelah dua jam dirawat.
Keluarga merasa kecewa karena nyawa Havid tidak tertolong akibat ketiadaan ambulans. Mereka menilai pihak puskesmas lebih mementingkan pertandingan voli ketimbang keselamatan pasien.
Hingga prosesi pemakaman, Kepala Puskesmas tidak hadir untuk meminta maaf langsung, menambah luka bagi keluarga.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Kolase-foto-Kepala-Puskesmas-Sipatana-Rita-Bambang.jpg)